Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Korupsi dan Fenomena Air Hujan dalam Baskom

11 Desember 2019   20:45 Diperbarui: 12 Desember 2019   08:27 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terhibur memang, hanya saja Arya Fernandes selaku Peneliti di Departemen Politik dan Hubungan Internasional Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menegaskan bahwa teater yang diperankan oleh menteri itu bukanlah hal yang luar biasa, tidak langsung bisa mengubah persepsi publik tentang Pemerintah mengenai pemberantasan korupsi.

Beliau beropini:

"Teater itu enggak ada hubungannya dengan kebijakan. Yang ditunggu publik apa kebijakan pemerintah untuk mendorong good and clean governance dan memperkuat KPK."

Tampaknya perlu ada solusi kebijakan yang bijak terkait dengan pemberantasan kejahatan super ini. Harus bijak karena sesungguhnya korupsi ini sebuah sistem yang sangat utuh dan nyaris tak berongga, tanpa cela.

Pemberantasan Korupsi dan Fenomena Air Hujan Dalam Baskom

Ibaratkan air hujan, korupsi ada di setiap tetes langit yang dikuasai pemerintah. Baik dari tingkat tertinggi seperti para menteri hingga tingkat terendah seperti RT, atau bahkan tingkat keluarga.

Persis dengan hujan, korupsi kebanyakan tidak bisa ditebak. Ibaratkan mau hujan, adanya gemuruh dan kilat belum tentu jadi hujan, atau malah hujan lokal di daerah-daerah tertentu saja. 

Hujannya pun ada yang sekadar gerimis, hujan lebat, hujan deras, bahkan hujan es. Itu  menunjukkan bahwa nominal korupsi sangat beragam.

Mengenai sistem pemberantasan korupsi, penulis mengibaratkannya sebagai baskom besar yang digunakan untuk menampung air hujan. Untuk memberantas korupsi kita perlu usaha untuk membuang air hujan yang ada di dalam baskom. Apakah itu menghentikan hujan terlebih dahulu?

Tentu tidak, karena kita tidak punya cukup terpal untuk menampung luasnya langit. Korupsi itu adalah kejahatan dan kejahatan akan terus ada, karena itu adalah ujian dari Tuhan sekaligus sebagai ladang pahala bagi kita. Lalu apa yang bisa dilakukan?

Pertama,  kita bisa menumpahkan air hujan dari baskom dan menunggingkan baskom itu agar air hujan tidak masuk lagi. Sayangnya, pekerjaan ini tidak bisa dilakukan sendirian. 

Jika dilakukan sendiri maka bisa saja baskom itu tidak bisa ditumpahkan. Malah nanti orang yang berniat menumpahkannya akan masuk ke dalam baskom. Sudah kehujanan, kedinginan, kepalang kebasahan saja! Huhuhu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun