Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Hati-Hati di Jalan Ya!", Berapa Banyak Petugas Parkir yang Sanggup Mengucapkannya?

20 November 2019   16:14 Diperbarui: 20 November 2019   16:23 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum selesai, ada yang lebih sakit lagi dari ini. Saat pengendara motor atau mobil sudah kerepotan mengeluarkan dan memutar arah kendaraannya ke jalan raya, tiba-tiba saja ada petugas parkir yang berteriak mendekati.

Kesal sekali agaknya, sudah bersusah payah mengeluarkan kendaraan hingga berkeringat sendiri, eh dia datang hanya untuk meminta upah. Padahal awalnya kita sudah melihat kanan-kiri dan berharap ada petugas parkir di dekat kita, tapi nyatanya tak tampak.

Sedih rasanya jika melihat petugas parkir yang tak menjunjung tinggi etika pelayanan. Masa iya mereka hanya duduk cantik di ujung jalan keluar area parkir, sembari menghadang dan meniupkan peluit. "Prit...Priiiit!", dan setelah itu ia segera meminta uang dua-lima ribuan.

Apakah ini karena nominal biaya parkir yang tidak seberapa?

Rasanya pasar tradisional selalu ramai setiap harinya. Jika para petugas parkirnya rajin dan mau kerja keras, ratusan kendaraan bisa mereka layani. Itu pendapatan tiap hari, dan sudah banyak sekali cerita para petugas parkir yang anaknya sarjana dan sukses.

Petugas Parkir Beretika, Pengendara pun Rela

Akan tiada berguna rezeki petugas parkir jika para pengendara tidak ikhlas memberikannya. Biar hanya dua ribuan sekalipun, tetap saja itu adalah sebagian kecil rezeki yang jika dikumpulkan akan menjadi bukit.

Jika pengendara dilayani dengan baik, mereka akan merasa sangat tertolong dan tidak bosan untuk parkir di tempat yang sama. Jika petugas parkir memiliki etika luhur, para pengendara akan sangat menghargai bahkan takzim dengannya.

Sayangnya, hanya segelintir petugas parkir yang mau meninggikan etika dan pelayanan kepada para pengendara. Terlebih lagi sekadar untuk mengucapkan "hati-hati di jalan", rasanya begitu berat dan begitu malu.

Padahal, dari kerelaan dan keikhlasan para pengendaralah sejatinya rezeki mereka bisa bertambah.

Untuk membiasakan perilaku ini, petugas parkir tak perlu harus baca modul bahkan kursus mata pelajaran etika dan pelayanan publik. Mereka hanya perlu menghargai pekerjaan, karena sungguh profesi petugas parkir lebih mulia daripada harus mencuri atau korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun