Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Hari Ini, Kita Mau Berubah atau Punah?

27 Oktober 2019   08:48 Diperbarui: 27 Oktober 2019   15:23 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: medium.com

Untuk itulah kita perlu mengubah kebiasaan dalam hidup. Walaupun perubahan itu sederhana seperti mengubah posisi tempat tidur, meja kerja, meja belajar, ataupun membolak-balik jadwal harian, tetap akan berpengaruh dengan mood dan inisiatif kita.

Semakin kita bisa mengubah atau menambah kebiasaan untuk lebih baik, maka semakin besar peluang yang akan kita dapatkan, begitupun sebaliknya. Pemikiran "kalau ada orang lain, kenapa harus aku?" harus segera diubah menjadi "kalo orang bisa, kenapa aku tidak bisa?"

Kerja Keras
Tidak menolak fakta bahwa orang-orang yang sukses di masa depan adalah orang yang bekerja lebih keras. Meski demikian, kerja keras harus didukung dengan kerja cerdas dan kepandaian memanfaatkan peluang.

"Apakah orang yang selalu datang tepat waktu sudah bekerja keras?"
"Apakah orang yang menjalankan kerja sesuai rencana sudah bekerja keras?"

Jawabannya adalah belum. Orang yang bekerja keras, porsi rencana kerjanya lebih banyak, kemudian selalu datang lebih awal daripada orang lain. Mereka sungguh spesial, hingga hasil yang didapatkan lebih dari orang lain.

Namun, kerja keras bukan berarti harus melulu banting tulang. Di dalam pekerjaan itu harus sudah ada tujuan yang jelas, terukur dalam akal, dan jelas waktu ketercapaiannya. 

Kejelasan ini adalah untuk mencapai unique selling point yang membedakan pekerja keras satu dan lainnya.

Ilustrasi kerja keras. Sumber: Pixabay.com
Ilustrasi kerja keras. Sumber: Pixabay.com
Inilah dua pilihan yang harus kita tempuh dalam hidup. Jika ingin berubah dan bertransformasi, maka kita harus berusaha keras, bersusah payah untuk menempuhnya. Kecuali jika kita ingin segera punah dan tergantikan oleh orang-orang yang siap.

Tidak ada yang mudah untuk dicapai, dan proses pencapaian tidak ada yang nyaman untuk dijalani. Jika hanya berkisar tentang nyaman, maka kapan kita akan menjadi tangguh?

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun