Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jangan Lemah Hanya Karena Cerita Orang

25 September 2019   20:08 Diperbarui: 25 September 2019   21:16 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lemah Karena Cerita Orang. Gambar dari Baruska. (www.pixabay.com)

"Lama-kelamaan akan timbul sikap pasrah yang "negatif". Jika tugas dan pekerjaan itu bernilai baik bagi orang lain ya syukur, tapi jika bernilai negatif bahkan banyak kekeliruan ya wajar sajalah!"

Jika sudah kelamaan menjadi lemah seperti ini, maka akan berdampak kepada karir dan kehidupan kita di hari berikutnya. Apakah itu tentang hilangnya kepercayaan orang, hilangnya ambisi dan motivasi, atau kita yang kehilangan pekerjaan.

Cerita Orang: Yang Baik Jadikan Motivasi, Yang Buruk Lakukan Perbaikan

Cerita dan pujian yang baik dari orang-orang ada baiknya tidak kita makan semua. Bukan berarti kita sok rendah hati dengan selalu menolak pujian, hanya saja kita perlu bumbu-bumbu alternatif yang bukan sekedar "micin". Terang saja, jika hanya micin yang kita makan maka akan menganggu peredaran darah, kestabilan jantung, hingga membuat diri kita lemah.

Kita perlu membumbui pujian-pujian yang datang dengan bahan-bahan alami dan tanpa pengawet. Entah itu santan, sambal, atau sekadar kuah tumis, tetap harus kita berikan agar darah kita lancar dan jantung kita sehat. Artinya, pujian yang baik adalah pujian yang dapat menjadikan kita senantiasa termotivasi menjadi sosok yang lebih baik.

Tak perlu berlama-lama memakan pujian, makanlah selagi hangat dan jangan tunggu hingga basi. Jika kita makan makanan basi berarti pujian itu sudah mulai fana dan kita bisa sakit karenanya.

Begitupula dengan keburukan-keburukan kita yang diceritakan orang-orang. Kita tak perlu lama-lama berlemah diri karenanya. Kita perlu sikap perbaikan secara mendesak. Dan perlu di ingat bahwa itu hanya "cerita orang-orang" yang sejatinya bisa berganti dalam setiap menit.

Kita tak perlu berlama-lama menyuruh pesimis bertamu. Kita usir pesimis itu dengan cara yang baik, yaitu melalui perbaikan diri. Bersamanya, perlu lahir pikiran-pikiran sederhana seperti:

"Ahh, mungkin orang-orang itu kekurangan bahan cerita, hingganya keburukanku di umbarnya!"
"Haha, hoaxs semua cerita mereka. Jelas sekali aku bukan orang seperti itu. Besok atau lusa akan aku buktikan!"

Namanya juga cerita orang-orang. Saat kita bertunas, mereka tinggikan hingga berbuah. Saat kita tertimpa penyakit, mereka tebang diri kita bahkan akar-akarnya pun sanggup mereka cabut. Belum puas? Mereka bakar ranting dan daun-daun itu. Mereka tak pernah puas.

Biarlah cerita baik orang-orang menjadi pelangi setelah kita hujan. Dan biarkan pula cerita buruk mereka tentang kita menjadi gelap malam, yang segera akan mengantarkan kita untuk beristirahat dan tidur nyenyak.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun