Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Aksi Nyata Itu Penting, Benar Kan Pak Jokowi?

19 September 2019   21:37 Diperbarui: 19 September 2019   23:42 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa UIN SUSKA Riau menggelar aksi unjuk rasa dan bakar ban di depan kantor Gubernur Riau, Senin (16/09/2019). www.ccnindonesia.com

Jika pemimpinnya angin-anginan seperti ini, bagaimana bencana asap akan selesai? Terang saja, rasanya sudah sebulan lebih kita mendengar, membaca, dan menonton berita asap. Apalagi sekarang jumlah populasi api sudah meningkat hingga puluhan ribu hektar di Riau. Jika tak segera ada tindakan pencegahan, maka tak akan kunjung tamat episode asap kali ini.

Hebatnya, disaat masyarakat ingin episode asap ini segera tamat, Gubernur Riau dan Walikota Pekanbaru malah "Terbang-Terbang" keluar negeri. Diketahui bahwa Gubernur Riau terbang ke Thailand, dan Walikota Pekanbaru "melayang" ke Kanada.

Sontak saja hal ini membuat penduduk Riau geram. Karena semakin geram, banyak mahasiswa dari beberapa kampus Riau menggelar aksi demo. Salah satunya adalah aliansi mahasiwa dari kampus UIN SUSKA Riau yang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Riau pada senin (16/09/2019) kemarin.

Mahasiswa UIN SUSKA Riau menggelar aksi unjuk rasa dan bakar ban di depan kantor Gubernur Riau, Senin (16/09/2019). www.ccnindonesia.com
Mahasiswa UIN SUSKA Riau menggelar aksi unjuk rasa dan bakar ban di depan kantor Gubernur Riau, Senin (16/09/2019). www.ccnindonesia.com

Mereka berorasi dan membakar ban sembari mengecam seluruh bentuk tindakan pembakaran hutan dan lahan. Mereka pula menuntut agar Presiden dan Kapolri segera mencopot jabatan Gubernur dan Kapolda Riau, karena dianggap tak mampu dan tak serius menyelesaikan bencana asap.

"Ketika Masyarakat Riau terkena ISPA, beliau masih sempat-sempat ke luar negeri, ke Thailand yang katanya urusan kementerian yang harusnya tidak pergi," Ucap salah koordinator Lapangan aksi demo.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pemprov Riau, terkait dengan aksi mahasiswa. Kita tentu berharap tidak ada lagi keributan dan kerusuhan, terlebih lagi didaerah yang sudah diterpa bencana.

Tidak Usah Malu, Tunjukkan Aksi Nyata

Nanti dulu malu dengan negara lain karena dianggap tak becus hadapi asap. Nanti dulu "berleha-leha" bahkan terbang sana-sini untuk menghindari asap. Makin lama asap bernaung di langit Indonesia, makin lama pula negeri ini menanggung derita.

Memang benar kita harus malu dengan sikap "Orang Kita" yang merusak negeri sendiri. Tapi, akan lebih malu jika kita tak dapat menyelesaikan kerusakan ini dengan cepat, sebelum ada lagi korban jiwa yang menyusul.

Adanya korban jiwa dari bencana asap merupakan tamparan keras di pipi kanan dan kiri para "Bos Besar". harusnya mereka kesakitan, bukannya "menembalkan bedak " di pipi agar tak tampak memar.

Jikapun mereka para pejabat tak mampu turun langsung ke lapangan dan menggelar aksi nyata, mereka seharusnya mendukung penuh, dan jangan malah memacetkan orang-orang yang bekerja.

Jika mereka malah membuat macet proses pencegahan Karhutla lebih lanjut, lalu apa bedanya mereka dengan para pembakar lahan yang tak takut dengan Tuhan itu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun