Keinginan Menonton Bola
Karena masih pelosok, jangkauan sinyal televisi di sini masih terbatas. Selain dengan belum aktifnya jaringan kabel telepon, kami juga cukup jauh dari kota. Hingganya, hanya tayangan dari channel televisi yang "ikhlas" saja yang bisa kami tonton. Sepakbola? Wah, susahnya nonton bola negeri sendiri. Bahkan lebih mudah menonton tayangan liga-liga Eropa.
Meski terkendala hak siar, menonton sepakbola liga Eropa tidak begitu susah. Link live streaming gratis masih banyak bertembaran di halaman utama Pak "Google". Bahkan, aplikasi yang menggunakan kuota Videomax juga menyediakan tontonan sepakbola Eropa. Dengannya, kami tak perlu harus berlangganan layanan parabola "elit" nan mahal untuk menonton bola.
Berbeda dengan situasi di Tanah Air. Terang saja, sangat susah bagi kami yang tinggal di dusun untuk bisa menikmati siaran bola. Seperti halnya pada bulan ini. Ya, agenda Pejuang Negeri Sendiri alias Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2020 dan uji coba U-19 melawan Iran.
Saya yang tertarik untuk menonton Timnas berlaga segera mencari daftar channel yang memiliki hak siar. Setelah beberapa kali menjelajah, ternyata siaran laga Pejuang Negeri ini akan ditayangkan oleh salah satu televisi swasta dan aplikasi streaming yang tersedia di Google Playstore.
Saya pula sempat mencari link streaming lain, tapi semuanya hanya mengarah kepada salah satu televisi swasta dan aplikasi Android. Saya pun berencana untuk menonton bola di televisi. Meskipun saya bisa saja menggunakan aplikasi Android, namun menurut saya lebih efektif menontonnya di televisi swasta via laptop. Takutnya nanti ada chat atau telepon penting, yang nantinya akan sedikit mengganggu.
Melihat kuota data yang masih banyak, saya pun segera berkunjung ke website utama channel televisi tersebut. Karena bulan ini banyak tayangan bola, saya lalu memilih berlangganan Video Premier Platinum di website tersebut. Tidak tanggung-tanggung, saya langsung memilih berlangganan selama satu bulan dengan harga Rp. 50.000.
Karena uang tabungan saya sudah habis untuk bayar UKT Kuliah Pascasarjana, saya pun mengambil hadiah K-Rewards Kompasiana bulan Juli kemarin. Ya, Rewards yang sejatinya ingin tetap saya tabung di Go-Pay, tanpa sengaja langsung dihabiskan. Hmm, demi nonton Timnas.
Meski sebelumnya saya sudah terdaftar berlangganan paket layanan Premier Gold, dan itu masih aktif, saya tetap mengantisipasi dengan membeli paket Premier Platinum. Ya, siapa tahu nanti pas laga Timnas mulai ternyata harus pakai yang Platinum.
Dan sore tadi, tepatnya jam 15.30 saya langsung buka Channel tersebut. Bukannya senang, saya malah kaget, kesal, jengkel, panik, dan bahkan emosi. Beberapa kali saya pandangi laptop tidak ketemu gambar bola. Saya cek, akun sudah login, sinyal 4G, hotspot aman. Berkali-kali saya refresh, ternyata tulisannya tetap sama:
"OOPS, terkait hak siar kamu tidak bisa nonton program ini. Tapi jangan sedih, kamu bisa nonton vidio lainnya."
Hmm, saya tidak sedih. Saya hanya menyesal menggunakan hadiah K-Rewards untuk sesuatu yang fana dan tabu ini! Benar saja? Bayar Rp. 50.000 hanya untuk menonton sensor. Padahal pada paket Platinum yang saya beli tertera "All exclusive VOD content, All Premier tv channel". Huufh
Cuma Laga Ujicoba
Daripada baper berkepanjangan, saya langsung bertindak cepat mencari link live streaming alternatif. Dan saya sedikit lega karena ada link lain yang menyediakan live streaming gratis. Akhirnya saya tetap bisa menonton Timnas Indonesia berlaga.
Setiap menit pertama tayangan bola, setiap itu pula saya masih menyimpan kesal. Mulai berpikir negatif dan hitung-hitungan. "Sudah bayar mahal, kuota bobrok, dan ternyata nonton bola pakai link dan aplikasi lain pula"!
Jika itu adalah tayangan elit seperti Champions League, mungkin masih dimaklumi. Tapi ini, Cuma bertajuk Pertandingan Timnas U-19, bahkan cuma laga Uji Coba vs Iran yang sejatinya bukanlah pertandingan "akbar". Sudahlah, tidak mengapa, semoga menjadi amal jariyah.
Jangan Persulit Bangsa Sendiri
Jika saja saya adalah orang luar negeri, kemudian sulit untuk menonton tayangan Timnas Indonesia, tentu akan maklum. Selain kendala hak siar, juga menyangkut privasi bangsa. Apapun alasannya, tentu bisa saya terima, karena saya orang asing.
Tapi nyatanya, saya juga anak bangsa yang beberapa kali ingin mendukung para pejuang negeri ini. Niatnya tidak lain, sekadar untuk melihat pejuang negeri ini membanggakan Tanah Air, melalui sepakbola.
Meski kami yang dipelosok mendapat "sakit" seperti ini, tetap kami akan mendukung pejuang negeri dengan sepenuh hati dan dengan untaian-untaian doa. Tidak akan mungkin hanya karena hal "kecil" seperti ini kami lalu mendoakan Timnas Kalah, bahkan memalukan negeri ini.
Tapi, lagi-lagi, setidaknya mudahkanlah jalan kami berdoa. Mudahkan pula jalan kami untuk mendukung mereka. Walau hanya dengan melihat pejuang negeri dari tayangan televisi, itu sudah cukup menyenangkan kami.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H