Karena Kesan Pertama, anak KKN Sejahtera
Hebatnya kesan pertama sehingga bisa buat anak KKN sejahtera. Terang saja, hal utama yang menjadi problematika anak KKN adalah masalah sandang, pangan, dan papan. Kos-kosan? Tentu tidak ada. Mereka biasanya ditempatkan di kantor desa, puskesmas atau menginap di rumah warga. Apakah ini bayar?
Sungguh, kesan yang baik itu akan mendatangkan rezeki. Karena kesan ini, ada saja masyarakat yang menaruh perhatian, termasuk juga kepala dan perangkat desa. Mulai dari menggratiskan tempat tinggal, tidak usah membayar listrik dan air, bahkan disediakan tikar dan kasur untuk beristirahat.
Yang lebih hebatnya lagi, banyak emak-emak yang singgah ke sekretariat anak KKN dan memberikan makanan, sayuran, lauk, beras, bahkan buah-buahan. Inilah hebatnya KKN di desa. Makanya banyak dari mahasiswa menganggap KKN itu mensejahterakan dan menyenangkan, termasuk saya dulu. Kita akan sehat, gemuk, dan bahkan selalu diperhatikan.
Di kota mana ada! Rumah ngontrak, makannya masak sendiri dan bahkan beli di warung nasi. Belum lagi mau bayar listrik, air, dan bahkan laundry pakaian. Jika sakit? Bisa jadi berobat sendiri, bahkan malah pulang ke rumah orang tua dalam beberapa hari. Itupun jika dekat. Jika jauh? Hmm, tantangan dan derita KKN di kota.
Program Kerja KKN: Memanfaatkan bukan dimanfaatkan
Tujuan utama KKN adalah mengembangkan desa dengan memanfaatkan SDA dan SDM yang ada. Pengembangan ini dilakukan dalam berbagai aspek. Mulai dari keagamaan, lingkungan, kepemudaan, hingga kemandirian masyarakat. Serunya, nilai kemasyarakatan dan kegotong-royongan dimasyarakat relatif tinggi, sehingga prioritas utama KKN adalah mengembangkan SDM-nya.
Bagaimana supaya tidak "dimanfaatkan"?
Tentu saja anak KKN harus berbaur dan menyatu dengan masyarakat. Jika ada kesenjangan antara masyarakat desa dengan anak KKN, mereka akan cenderung susah untuk "nurut" dan ikut serta menjalankan program anak KKN. Makanya, tidak jarang kita temui anak KKN secara mandiri membersihkan selokan, membersihkan masjid, dan bahkan membuatkan administrasi desa.
Ini jelas bukanlah kerjaannya anak KKN. Ini adalah tanggung jawab masyarakat desa dan para pemuda. Jika perihal ini dikerjakan oleh anak KKN, maka hanya akan bertahan 1-2 bulan saja. Sisanya? Desa itu kembali seperti sedia kala, tidak ada perkembangan, dan tidak ada perubahan dari SDM-nya.
KKN di desa, Menakutkan?
Kebanyakan masyarakat di desa masih percaya dengan hal-hal mistis dan mitos. Hebatnya, kepercayaan ini terus berlanjut turun-temurun, dari generasi ke generasi, dan bahkan membudaya. Mulai dari percaya dengan tempat yang angker, adanya racun terbang, santet, hingga banyak roh nenek moyang yang nyasar.