animasi yang bertajuk edukasi keislaman. Sebenarnya tidak untuk dinikmati kalangan umat islam saja, melainkan semua orang baik anak-anak maupun dewasa. Sedangkan Upin dan Ipin, adalah serial animasi persembahan tetangga sebelah yang  selalu kita saksikan pada pagi dan sore hari. Upin dan Ipin tayang setiap hari di salah satu televisi swasta Indonesia.Â
Syamil dan Dodo adalahHebatnya, biarpun episodenya selalu di ulang-ulang, para penonton tidak pernah bosan. Sampai-sampai setiap tokoh, tempat, hingga jalan ceritanya sudah dihafal oleh adik-adik dan anak-anak kita.
Hanya Tayang Bulan Ramadhan
Beda halnya dengan animasi Syamil dan Dodo yang ternyata hanya tayang pada bulan ramadhan saja. Terakhir Syamil dan Dodo tayang pada bulan Mei 2019. Animasi yang pernah meraih KPI Awards pada tahun 2014 ini merupakan karya anak Bangsa melalui PT Nada Cipta Raya (NCR). Durasinya pun relatif pendek, berkisar dari 7-10 menitan dalam setiap tema.
Hingganya dalam sekali tayang Syamil dan Dodo dapat menghabiskan 3-4 tema diluar iklan. Sama halnya dengan animasi seperti Upin & Ipin, Doraemon, dan yang lainnya. Memang, dari segi video grafis animasi Syamil dan Dodo berada sedikit dibawah Upi & Ipin, namun secara muatan dan materi Syamil dan Dodo lebih mengedukasi. Tidak hanya sebatas pengetahuan keIslaman saja, melainkan juga hubungan kita terhadap sesama manusia.
Sinopsis Singkat
Seperti judulnya, animasi ini memiliki tokoh utama Syamil dan Dodo. Ya, dua sahabat yang sering kali "bertentangan" dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Tentu saja pertentangan ini berada dalam batas kewajaran misalnya dengan mengusung "kelalaian" dalam berbuat kebaikan. Uniknya, dalam setiap pertentangan dan kesalahpahaman terdapat beberapa adegan lucu yang menggelitik penonton semua kalangan. Mulai dari terjatuh, ketiduran, hingga dikejar-kejar anjing.
Dalam menghadapi pertentangan ini, Syamil sebagai pemeran protagonis selalu berusaha meluruskan dan menyelesaikan masalah yang terjadi, namun lagi-lagi sering tidak selesai. Dari sinilah muncul tokoh-tokoh lain yang meluruskan kesalahpahaman mereka. Mulai dari teman-teman Syamil dan Dodo, orang tua, ustad, hingga guru-guru mereka.
Bermuatan Aqidah, Akhlak, dan Muamalah
Salah satu yang menyebabkan Film ini tayang hanya di bulan Ramadhan adalah karena disamping cocok dengan suasana Ramadhan, film ini juga sering membahas tata cara berperilaku. Dari mulai cara berbicara, cara menghormati orang yang lebih tua, hingga cara-cara terbaik dalam beribadah. Hebatnya, tidak ada kita jumpai kata-kata bernada "negatif" dan rasisme dari setiap percakapan mereka.
Berikut ini adalah beberapa tema film Syamil dan Dodo dalam lansiran rumah-muslim.com:
Kisah bermaterikan Akhlak: Ikhlas, Sabar, Jujur, dan Sifat Nabi,
Kisah  bermaterikan Aqidah dan Fiqh: Rukun Iman seperti mengesakan Allah, Mengenal Nabi, Sejarah Al-Qur'an, Kiamat dan Takdir. Rukun Islam seperti Sholat Wajib, Sholat Sunnah, Puasa, Haji, hingga zakat. Sedangkan Fiqh seperti tata cara bersuci, tayamum, sholat seperti Nabi.
Kisah bermaterikan Muamalah: Aqiqah, Talqin, Ziarah, hibah, hingga harta temuan dan titipan.
Meskipun mayoritas temanya adalah nilai-nilai keislaman, tidak menutup kemungkinan bahwa animasi ini bisa bermanfaat bagi semua orang, terutama pada tema-tema akhlak dan mualamah. Perilaku seperti ikhlas, jujur, dan sabar bersifat universal yang berarti dipandang sebagai kebaikan bagi semua orang baik yang beragama maupun yang tidak beragama.
Alasannya cukup sederhana, yaitu perilaku-perilaku ini langsung dibalas didunia dan terasa langsung dampak dan perbedaannya. Contohnya seperti perilaku tidak jujur. Kebohongan, mau bagaimanapun manisnya kita sembunyikan jika itu pahit maka akan terasa pula entah di ujung, di tengah, ataupun dipangkal lidah. Jika pahit, dan telah melewati lidah, maka tenggorokan kitalah yang akan terkena balasannya. Bisa perih, sakit, bahkan terluka.
Begitupula dengan kebaikan seperti ikhlas. Perilaku ikhlas akan menyelamatkan banyak orang-orang yang tertindas, dan yang terpenting adalah menyelamatkan hati kita dari sikap "cinta harta" dan "cinta dunia". Makin ikhlas, maka akan makin tegar kita dalam menghadapi musibah. Terang saja, dunia selalu berputar, dan tidak selamanya sesuai dengan rencana kita.
Perilaku ini penting untuk ditanamkan sejak dini, terlebih lagi anak-anak kita yang suka sekali nonton kartun seperti Syamil dan Dodo. Mereka mungkin belum tahu bagaimana hakikat dari ikhlas, jujur, sabar, dan bahkan sholat.Â
Namun, dengan seringnya menonton mereka akan tergoda untuk "ikut-ikutan" baik dan melakukan kebaikan, walau mereka sendiri dengan pemikiran anak-anak belum tentu tahu bahwa itu adalah perwujudan dari akhlak yang mulia.
Ending-nya, terselip harapan yang  besar bahwa alangkah baiknya jika animasi seperti Syamil dan Dodo dapat tayang di televisi Indonesia dalam setiap harinya. Tidak melulu menunggu bulan Ramadhan, karena belum tentu umur kita sampai ke Ramadhan berikutnya.Â
Dengan adanya tayangan Syamil dan Dodo setiap hari, rasanya candu anak terhadap handphone agaknya akan berkurang. Ya, walaupun hanya setengah jam, namun ini begitu penting karena dapat mengubah diri anak ke arah yang lebih baik.
Daripada anak selalu menonton spongebob yang banyak adegan "jorok dan jijik"nya, mendingan anak menonton animasi yang mengedukasi seperti Syamil dan Dodo. Upin dan Ipin juga mengedukasi dan menyenangkan, namun alangkah bijaknya jika kita menonton animasi karya negeri sendiri. Selain bangga, setidaknya kita telah menghargai usaha mereka.
Ya, demi pendidikan, moral, dan akhlak yang lebih baik menuju kepada insan kamil.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H