Kisah bermaterikan Akhlak: Ikhlas, Sabar, Jujur, dan Sifat Nabi,
Kisah  bermaterikan Aqidah dan Fiqh: Rukun Iman seperti mengesakan Allah, Mengenal Nabi, Sejarah Al-Qur'an, Kiamat dan Takdir. Rukun Islam seperti Sholat Wajib, Sholat Sunnah, Puasa, Haji, hingga zakat. Sedangkan Fiqh seperti tata cara bersuci, tayamum, sholat seperti Nabi.
Kisah bermaterikan Muamalah: Aqiqah, Talqin, Ziarah, hibah, hingga harta temuan dan titipan.
Meskipun mayoritas temanya adalah nilai-nilai keislaman, tidak menutup kemungkinan bahwa animasi ini bisa bermanfaat bagi semua orang, terutama pada tema-tema akhlak dan mualamah. Perilaku seperti ikhlas, jujur, dan sabar bersifat universal yang berarti dipandang sebagai kebaikan bagi semua orang baik yang beragama maupun yang tidak beragama.
Alasannya cukup sederhana, yaitu perilaku-perilaku ini langsung dibalas didunia dan terasa langsung dampak dan perbedaannya. Contohnya seperti perilaku tidak jujur. Kebohongan, mau bagaimanapun manisnya kita sembunyikan jika itu pahit maka akan terasa pula entah di ujung, di tengah, ataupun dipangkal lidah. Jika pahit, dan telah melewati lidah, maka tenggorokan kitalah yang akan terkena balasannya. Bisa perih, sakit, bahkan terluka.
Begitupula dengan kebaikan seperti ikhlas. Perilaku ikhlas akan menyelamatkan banyak orang-orang yang tertindas, dan yang terpenting adalah menyelamatkan hati kita dari sikap "cinta harta" dan "cinta dunia". Makin ikhlas, maka akan makin tegar kita dalam menghadapi musibah. Terang saja, dunia selalu berputar, dan tidak selamanya sesuai dengan rencana kita.
Perilaku ini penting untuk ditanamkan sejak dini, terlebih lagi anak-anak kita yang suka sekali nonton kartun seperti Syamil dan Dodo. Mereka mungkin belum tahu bagaimana hakikat dari ikhlas, jujur, sabar, dan bahkan sholat.Â
Namun, dengan seringnya menonton mereka akan tergoda untuk "ikut-ikutan" baik dan melakukan kebaikan, walau mereka sendiri dengan pemikiran anak-anak belum tentu tahu bahwa itu adalah perwujudan dari akhlak yang mulia.
Ending-nya, terselip harapan yang  besar bahwa alangkah baiknya jika animasi seperti Syamil dan Dodo dapat tayang di televisi Indonesia dalam setiap harinya. Tidak melulu menunggu bulan Ramadhan, karena belum tentu umur kita sampai ke Ramadhan berikutnya.Â
Dengan adanya tayangan Syamil dan Dodo setiap hari, rasanya candu anak terhadap handphone agaknya akan berkurang. Ya, walaupun hanya setengah jam, namun ini begitu penting karena dapat mengubah diri anak ke arah yang lebih baik.
Daripada anak selalu menonton spongebob yang banyak adegan "jorok dan jijik"nya, mendingan anak menonton animasi yang mengedukasi seperti Syamil dan Dodo. Upin dan Ipin juga mengedukasi dan menyenangkan, namun alangkah bijaknya jika kita menonton animasi karya negeri sendiri. Selain bangga, setidaknya kita telah menghargai usaha mereka.
Ya, demi pendidikan, moral, dan akhlak yang lebih baik menuju kepada insan kamil.
Salam.