Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hutang Membuat Dunia Mengaturmu!

30 Juli 2019   19:56 Diperbarui: 30 Juli 2019   19:59 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Pixabay

Tidak semangat bekerja

Ini adalah fenomena yang berkembang di sekitar kita. Secara tidak langsung, berhutang menyebabkan seseorang mulai cepat lelah dan malas dalam bekerja. Alasannya jelas, penghasilan berkurang di saat kebutuhan meningkat. Dan yang menyakitkannya adalah besaran hutang baru akan selesai 5-10 tahun lagi.

Mirisnya, beberapa orang terkesan "tidak profesional" menghadapinya. Kadang mereka lesu, mudah marah, sensitif, emosional, dan tidak jarang terjadi konflik internal berkepanjangan dengan rekan kerja. Bukan semata-mata ingin menyalahkan, tapi lagi-lagi kita dituntut untuk cerdas berhutang. Berhutang juga harus profesional, bukan malah dijadikan alasan untuk lemah dalam menatapi hidup.

Berhutang butuh pertimbangan matang. Mulai dari pertimbangan "mendesaknya" kebutuhan, jumlah hutang, waktu, besaran bunga dan angsuran,  hingga mampu atau tidak kita membayar hutang tersebut.

Agaknya kita lebih menutup diri dengan tawaran-tawaran menggiurkan dari hutang, karena tidak jarang lembaga penyedia hutang bersifat memudahkan. Uppss, itu hanya manis di awal saja! 200-300 juta terasa begitu menggiurkan jika kita bayangkan. Apalagi dengan bunga rendah dan angsuran yang minim. Lagi-lagi jangan langsung tergoda karena berhutang bukanlah solusi yang bijak.

Tapi, dari sekian lembaga hutang yang beredar baik online maupun ofline, ada salah satu solusi bijak jika memang kita sudah dalam kategori "wajib" untuk berhutang. Solusinya adalah berhutang dengan kerabat/sahabat yang baik. Kelebihannya adalah tidak ada bunga, waktu pembayaran relatif, dan yang paling penting adalah tidak terlalu tertekan.

Hanya saja, sifat amanah, tanggung jawab, dan tepat janji harus di junjung tinggi di sini. Jangan gara-gara sahabat, sanak,  atau kerabat dekat, bisa dimanfaatkan seenaknya. Lagi-lagi harus bijak.

Kenyataannya, berhutang bukanlah pilihan yang bagus dalam memulai usaha atau mencukupi kebutuhan  hidup. Jika berpikir panjang, lebih baik kita berinvestasi sedikit demi sedikit dan menahan nafsu boros kita dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menahan diri agak tidak boros rasanya lebih mudah dari pada harus menahan "surat panggilan pembayaran angsuran".

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun