Lalu, apalagi yang perlu ditentukan? Ya, waktu. Andri menjelaskan bahwa terkait hal ini, sangat penting untuk mendefinisikan kapan dan seberapa sering proses Manajemen Risiko Proyek akan dilakukan sepanjang siklus hidup proyek. Kemudian, kegiatan manajemen risiko yang telah ditetapkan, dimasukkan ke dalam jadwal proyek.
Ia pun mengatakan, “Untuk aspek penting terakhir adalah selera risiko pemangku kepentingan atau yang disebut Stakeholder Risk Appetite”. Secara khusus, selera risiko pemangku kepentingan ini, harus dinyatakan sebagai risiko terukur ambang batas di sekitar untuk setiap tujuan proyek,” pungkas Andri.
Sumber Struktur Perincian Risiko-Risiko Proyek
Selain itu, Andri juga menyebutkan 4 risiko yang dapat terjadi dalam proyek, yaitu Technical Risk, Management Risk, Commercial Risk, dan External Risk. Sumber struktur dari masing-masing risiko pun dirincikan oleh Andri sebagai berikut.
Technical Risk:
- · Definisi Cakupan
- · Risiko Teknis Definisi Persyaratan
- · Estimasi, asumsi dan kendala
- · Proses Teknis
- · Teknologi
Management Risk:
- Program Manajemen
- Proyek/Manajemen
- Portofolio
- Manajemen Operasi
- Sumber Daya Organisasi
- Komunikasi
Commercial Risk:
- Syarat dan Ketentuan Kontraktual
- Pemasok Pengadaan Internal
- Subkontrak
- Stabilitas Pusat
External Risk:
- · Peraturan
- · Nilai Tukar
- · Fasilitas
- · Peraturan
- · Lingkungan/Cuaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H