Mohon tunggu...
Oxana RenathaYuschak
Oxana RenathaYuschak Mohon Tunggu... Mahasiswa - President University undergraduate

student at President University, Majoring in Communication batch 2020 with Public Relation concentration

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengetahui Lebih dalam tentang Manajemen Risiko dalam Bisnis

9 November 2021   16:27 Diperbarui: 9 November 2021   18:01 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

President University – Perencanaan risiko bukanlah peristiwa satu kali yang terbatas pada rencana manajemen risiko. Dengan permintaan perubahan, fase dan domain berikutnya, risiko baru muncul. 

Manajer proyek harus mampu mengidentifikasi, menilai, dan merespon risiko ini agar tidak menggagalkan proyek. Namun, risiko adalah sesuatu yang ditakuti oleh sebagian besar manajer proyek karena mereka tidak merasa bahwa mereka telah merencanakannya dengan baik. 

Maka itu, President University mengadakan workshop “Mengelola Risiko untuk Manajer Proyek” pada tanggal 15 Oktober 2021, yang akan membantu Anda mempelajari cara merencanakan, mengidentifikasi, menilai, merespons, menerapkan, dan memantau risiko di seluruh proyek.

Workshop ini menghadirkan Andri Tanuwijaya sebagai pembicara dan narasumber. Ia adalah pemilik PT. Sinergi Karya Solusindo, yakni sebuah perusahaan konsultan IT. Harapannya, workshop ini dapat memotivasi para pengusaha untuk lebih berhati-hati dalam perencanaan risiko.

Andri memulai workshop dengan menjelaskan definisi manajemen risiko sebagai suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman dan sebagai suatu rangkaian aktivitas manusia yang termasuk di dalamnya penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumberdaya. 

Ia juga mengungkapkan strategi risiko yang dapat diambil antara lain adalah dengan memindahkan risiko kepada pihak lain (transfer risk), menghindari risiko (avoid risk), mengurangi efek negatif risiko (mitigate risk), dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu (accept risk).

Tinjauan Proses Manajemen Risiko

Peninjauan proses manajemen risiko proyek dijelaskan oleh Andri dengan mendefinisikan terlebih dahulu bagaimana aktivitas manajemen risiko akan dilakukan. Kemudian, dilanjutkan dengan penentuan aspek-aspek seperti strategi risiko, metodologi, peran dan tanggung jawab, pendanaan, waktu, dan Stakeholder Risk Appetite.

“Saat sudah mengetahui aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan, hal yang perlu ditentukan selanjutnya adalah strategi risikonya. Terkait ini, diperlukan pendekatan umum untuk mengelola risiko pada proyek bersangkutan. Nah, setelah itu, ditentukan metodologinya, bisa dengan melakukan pendekatan khusus terhadap proyek dan mengetahui alat serta sumber data yang digunakan,” ungkapnya.

Setelah menentukan strategi dan metodologinya, Andri mengatakan peran dan tanggung jawab untuk setiap jenis aktivitas dalam rencana manajemen risiko perlu untuk diperhatikan. Oleh sebab itu, menurutnya, penentuan pimpinan, dukungan, dan anggota tim sangat penting serta tanggung jawab masing-masing dalam setiap aktivitas perlu dipahami terlebih dahulu.

Andri juga menekankan pada aspek pendanaan, yang dapat dibuat dengan mengidentifikasi dana yang dibutuhkan untuk kegiatan terkait Manajemen Risiko Proyek. “Protokol pendanaan untuk penerapan cadangan kontingensi dan manajemennya juga harus ditetapkan, ya. Itu penting dalam manajemen risiko,” tambahnya.

Lalu, apalagi yang perlu ditentukan? Ya, waktu. Andri menjelaskan bahwa terkait hal ini, sangat penting untuk mendefinisikan kapan dan seberapa sering proses Manajemen Risiko Proyek akan dilakukan sepanjang siklus hidup proyek. Kemudian, kegiatan manajemen risiko yang telah ditetapkan, dimasukkan ke dalam jadwal proyek. 

Ia pun mengatakan, “Untuk aspek penting terakhir adalah selera risiko pemangku kepentingan atau yang disebut Stakeholder Risk Appetite”. Secara khusus, selera risiko pemangku kepentingan ini, harus dinyatakan sebagai risiko terukur ambang batas di sekitar untuk setiap tujuan proyek,” pungkas Andri.

Sumber Struktur Perincian Risiko-Risiko Proyek

Selain itu, Andri juga menyebutkan 4 risiko yang dapat terjadi dalam proyek, yaitu Technical Risk, Management Risk, Commercial Risk, dan External Risk. Sumber struktur dari masing-masing risiko pun dirincikan oleh Andri sebagai berikut.

Technical Risk:

  • · Definisi Cakupan
  • · Risiko Teknis Definisi Persyaratan
  • · Estimasi, asumsi dan kendala
  • · Proses Teknis
  • · Teknologi

Management Risk:

  • Program Manajemen
  • Proyek/Manajemen
  • Portofolio
  • Manajemen Operasi
  • Sumber Daya Organisasi
  • Komunikasi

Commercial Risk:

  • Syarat dan Ketentuan Kontraktual
  • Pemasok Pengadaan Internal
  • Subkontrak
  • Stabilitas Pusat

External Risk:

  • · Peraturan
  • · Nilai Tukar
  • · Fasilitas
  • · Peraturan
  • · Lingkungan/Cuaca

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun