2. "Aku membencimu."
Kata-kata ini bisa membuat seseorang benar-benar hancur. Dia bisa sangat terluka dan marah karena dia bisa membiarkan kata-kata itu terlepas, bahkan dalam kemarahan. Hal ini bisa dimaafkan jika begitu dia meminta maaf dan menebus kesalahannya, atau justru mengendap lama dalam hati pasangan Anda.
3. "Bodoh.”
Mengumpat bodoh pada pasangan adalah sebuah penghinaan yang akan menyakiti hatinya dan diingat sepanjang umurnya. Meskipun Anda melontarkannya pada saat memuncak amarah, tapi itu telah menggores perasaan dan harga dirinya.
4. “Tentu saja Kamu akan berpikir seperti itu!”
Terkadang perbedaan cara berpikir kita memang menyebabkan konflik. Di lain waktu, ada masalah yang sudah lama berlarut-larut dan akhirnya selesai. Atau salah satu dari kami mengalami hari yang sulit yang tidak ada hubungannya satu sama lain, tetapi kami saling melampiaskannya. Empati memungkinkan kita untuk melihat ledakan emosional masa lalu dan bekerja sebagai tim untuk menyelesaikan masalah atau menawarkan jaminan.
5. “Saya tidak ingin membicarakannya.”
Terkadang kita perlu istirahat dari pertengkaran untuk menenangkan diri. Tetapi ketika kita sepenuhnya menolak untuk membahas suatu masalah dalam pernikahan kita, itu menyebabkan kebencian dan kepahitan. Perasaan dan pikiran buruk bisa mendidih di dalam untuk waktu yang lama. Semakin lama kita membiarkan pikiran-pikiran ini berlanjut, semakin mereka tenggelam dalam persepsi bawah sadar kita satu sama lain. Ini memengaruhi semua interaksi kita di masa depan. Sebaliknya, cara yang lebih baik untuk mendekatinya adalah ini: "Saya belum siap untuk membicarakan hal ini sekarang. Biarkan saya meluangkan waktu untuk menenangkan diri dan memikirkannya, lalu kita akan bicara."
6. “Kamu seperti ibu/ayahmu.”
Jangan pernah katakan ini pada pasangan Anda, karena ini bukan hanya menyakiti hatinya, tapi juga merendahkan orang tuanya.
7. "Jangan ikut campur!"