Meninggalkan kisah pahit untuk kita
Tetapi tidak ini sesungguhnya hanya untukku
Kau tertawa waktu hujan deras dari mataku
Dua lututku memar
Sepanjang jalan menjadi kenangan
Manis dan pahit kau ciptakan
Membuatku terjatuh di jurang terdalam
Kemarin aku mengenalmu
Lalu tak mengenalmu  kau sangat menakutkan
Bagai ombak ganas kau menghempas batin
Bagai kabut hitam kau menghalangi cahaya matahari
Wahai kau kelana dengan apa kau tutupi lagi jalan jalan bersilang tak tentu
Tanyakan saja pada batinmu
Pantaskah kau menghapus rahim yang menjelmakanmu
Kau menuju batas gelap kemudian
 sungguh kau memilih fatamorgana.
Cimahi, 9 Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H