Hanya sekedip mata
Kuasa kata dapat menggelar cinta
Hanya sekedip mataÂ
kalimat menjadi amarah
Dari pintu hati
Antara duka dan bahagiaÂ
Mengahanguskan rasa
Mencerahkan isi jiwaÂ
Wahai penyair pilihlah
Jalan hati yang lempang
Hilanglah kelam Â
Hilanglah muram
Hanya dunia bila jalan remang
Hanya fana hingga ujung helaan nafas
Setelah itu kita di mana
Setelah itu kita siapa
Bukankah hanya jasad sahaja
Bukankah Ruh menju TuhaNnya
Lalu hanya limpahan ampunan sahaja
Berharap menya dalam genggaman
itu yang kita butuhkan
Setelah  itu kita akan apa?Â
Setelah itu tak ada kata-kata
Hilanglah keangkuhan
Berkeringat dingin
Guratan hidup tercatat segalanya
segalanya...Â
Wahai jari penyair ketuklah pintu itu
Sebelum menghilang nyawa
Menuju hikmah cahaya
Cimahi, Â 12 Desember 2018