Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hilang

12 Desember 2018   04:34 Diperbarui: 12 Desember 2018   05:18 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanya sekedip mata

Kuasa kata dapat menggelar cinta

Hanya sekedip mata 

kalimat menjadi amarah

Dari pintu hati

Antara duka dan bahagia 

Mengahanguskan rasa

Mencerahkan isi jiwa 


Wahai penyair pilihlah

Jalan hati yang lempang

Hilanglah kelam  

Hilanglah muram


Hanya dunia bila jalan remang

Hanya fana hingga ujung helaan nafas

Setelah itu kita di mana

Setelah itu kita siapa

Bukankah hanya jasad sahaja

Bukankah Ruh menju TuhaNnya


Lalu hanya limpahan ampunan sahaja

Berharap menya dalam genggaman

itu yang kita butuhkan

Setelah  itu kita akan apa? 

Setelah itu tak ada kata-kata

Hilanglah  keangkuhan

Berkeringat dingin

Guratan hidup tercatat segalanya

segalanya... 


Wahai jari penyair ketuklah pintu itu

Sebelum menghilang nyawa

Menuju hikmah cahaya


Cimahi,  12 Desember 2018













HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun