Malam membangunkan hati
Temaram mengelus batas pejam
Langit membagikan cahaya
Menyalakan jiwa-jiwa pesona
Dalam sebagian malam milik-Nya
Memetik waktu yang berjatuhan
Tak elak dilahap semua kesibukanÂ
Banyak debu berhinggapan
Banyak gerutu bersalingan
Malam waktunya menutup lubang
Dari keramaian yang melalaikan
Ucapkan amarah sembarangan
Ucapkan keluh yang berceceran
Ujung malam adalah keseimbangan
Neraca hidup dan mati membayang
Meronce satu persatu ampunan
Mengarungi berkah di sisa perjalanan
Lalui ujung malam yang masih dipunyaÂ
meraup kasih sayangnya dalam rido-Nya
Cimahi, 31 0ktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H