Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Para Penyair

8 Oktober 2017   06:53 Diperbarui: 8 Oktober 2017   06:54 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kita memang takdir

Berjalan di atas kata kata

Benarkah kita adalah pencinta

Yang menanam kalimat kekekalan

Menghisap datangnya pagi

Menghembuskan isi hati

Kujur tubuhnya adalah angin

Hinggapi musim kemarau dan

dingin

Lalu bergandengan dengan hujan

Merangkul bulan mengusung 

matahari, semua adalah harapan

Meracik butiran pasir jadi dzikir

panjang

Menyimpan senyuman dalam dalam

Di asuh pilu dalam ingatan

Para penyair hanya ingin faedah

Dari cintanya berlahir hikmah

Harap sewangi mawar

dalam nirwana.

Cimahi,8 Oktober 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun