Apakah kita memang takdir
Berjalan di atas kata kata
Benarkah kita adalah pencinta
Yang menanam kalimat kekekalan
Menghisap datangnya pagi
Menghembuskan isi hati
Kujur tubuhnya adalah angin
Hinggapi musim kemarau dan
dingin
Lalu bergandengan dengan hujan
Merangkul bulan mengusungÂ
matahari, semua adalah harapan
Meracik butiran pasir jadi dzikir
panjang
Menyimpan senyuman dalam dalam
Di asuh pilu dalam ingatan
Para penyair hanya ingin faedah
Dari cintanya berlahir hikmah
Harap sewangi mawar
dalam nirwana.
Cimahi,8 Oktober 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H