Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menjaring Mendung

21 September 2017   05:19 Diperbarui: 21 September 2017   05:21 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bertanya pada pagi

Mengapa langit tersenyum

begitu manis

Tak tersimpan mendung

Tak ada catatan air kali ini

Aku menghitung gumpalannya

Cukup membuat gelap

Namun apalah daya mereka yang

berarak hanya sekedar lewat

Tak bercurah, tak mau tumpah

Rasanya kita mesti menjalin

benang

Jalinanya sekuat do'a do'a

Diikat kuat dalam dada manusia

Dari tiap ujungnya adalah

kerinduan.

Pagi menjawab dengan ekstrim

Maaf jangan coba mengundang

 musim

Meski awan begitu pekat

Enggan menjadi hujan lebat

Pilin kembali sebuah ikatan

Kemudian simpulkan hingga tak

goyah

Rekatkan kembali kubang jalinan 

keimanan, pada kemurahan Tuhan

Bersiaplah dengan keiklasan

Bersama kita menjaring

mendungnya awan 

Hingga rahmat luruh

luruhlah hujan.

Cimahi, 21 September 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun