Lampu kuning untuk masa musim hujan di Toraja Utara. Pada Kamis sore, 30/1/2025 sekitar pukul 17, terjadi bencana berupa tanah longsor di Kecamatan Nanggala.Â
Material longsor dari perbukitan menutup ruas jalan trans Sulawesi Toraja Utara-Palopo. Akibatnya, berjam-jam jalan utama penghubung antar kabupaten ini terputus.
Beruntung tak ada korban jiwa maupun material. Longsor dari ketinggian sekitar 70 meter tak sampai merusak sekolah bangunan rumah penduduk.
Sejumlah pengendara sepeda motor memilih jalan lingkar alternatif berupa jalan desa untuk bisa menerobos antrian kendaraan. Sementara kendaraan roda empat harus menunggu hingga material longsor bisa dibersihkan.
Aksi cepat tanggap dari pihak keamanan Babhinkamtibmas dan Polsek Nanggala langsung datang ke lokasi untuk memgatur arus lalu lintas sekaligus memberikan edukasi kepada pengendara motor untuk tidak menerobos material longsor. Apalagi kondisi perbukitan berupa hutan pinus dan bambu masih sangat rawan bergerak.
Kerja keras petugas terkait dibantu warga sekitar berhasil menyingkirkan materi longsor. Kurang lebih 6 jam waktu dihabiskan untuk membuka kembali akses jalan Rantepao-Palopo.
Hujan lebat memang hampir selalu turun di wilayah Toraja hingga berjalan-jam. Hujan di sore hari bisa berlanjut sampai tengah malam.
Hingga pagi ini, kewaspadaan akan ancaman bencana longsor masih terus mengintai seluruh wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara. Cuaca cerah pagi hari tidak menjamin tidak turunnya hujan di sore hari.
Bagi para pengendara, khususnya yang melintasi jalan trans Sulawesi Toraja Utara-Palopo sebaiknya menunda perjalanan saat kondisi hujan lebat. Selain itu wajib waspada saat melintas di jalur Nanggala hingga Palopo mengingat jalur ini rawan longsor sepanjang tahun.