RESMI! Patrick Kluivert (48 tahun) akhirnya secara resmi diumumkan sebagai pelatih baru timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong. Infomasi resmi ini tertuang dalam cuitan di akun X PSSI, Rabu, 8 Januari 2025. Selanjutnya, publik sepakbola nasional tinggal menunggu presentasi resmi dan konferensi pers perdana Kluivert.
Selamat Datang Patrick Kluivert.
Dipilihnya pemain bernama lengkap Patrick Stephan Kluivert yang juga eks striker timnas Belanda, klub Ajax Amsterdam, AC Milan, Barcelona dan Newcastle United ini sekaligus memastikan rumor yang telah memanaskan jagad dunia maya persepakbolaan nasional dalam dua hari terakhir.
Kluivert memang kurang mentereng karir sebagai pelatih. Sebelum dipilih melatih Indonesia, ia pernah menjadi asisten pelatih timnas Kamerun dan terakhir ia melatih klub Turki, Adana Demirspor.
Dibantu Asisten asal Belanda
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pelatih Jay Idzez dkk, Kluivert akan dibantu oleh dua asisten asal Belanda. Mereka adalah Alex Pastoor dan Danny Landzaat.Â
Alex Pastoor (58 tahun), eks gelandang Volendam dan SC Heerenveen. Karier kepelatihannya, pernah menukangi Sparta Rotterdam, SCR Altach dan Almere City.
Sementara Danny Landzaat sedikit populer. Sosok berusia 48 tahun ini pernah memperkuat Wigan Athletic, Willem II Tillburg, AZ Alkmaar, Feyenoord dan Twente. Di dunia kepelatihan, Landzaat selama ini menjadi asisten pelatih. Ia pernah menjadi asisten di Feyenoord dan terakhir sebagai asisten di klub Polandia, Lech Poznan.
Dua asisten tambahan dari Indonesia akan turut pula berada di barisan asisten pelatih. Dua nama lokal ini belum diumumkan. Salah satu kemungkinannya adalah asisten STY, yakni Nova Arianto.
Melihat posisi dari pelatih dan asisten utama, kemungkinan besar pembenahan di timnas senior Indonesia adalah sektor gelandang dan penyerang. Komunikasi antara pemain dan pelatih tentunya bisa berjalan dengan baik mengingat sebagian besar pemain diaspora memiliki latar belakang Belanda.
Dua laga krusial sudah menanti Kluivert, yakni laga kualifikasi Piala Dunia babak ketiga zona Asia. Indonesia akan bertandang ke Australia (20 Maret 2025) dan menjamu Bahrain (25 Maret 2025). Melihat waktu yang ada, masih tersedia waktu yang cukup bagi Kluivert untuk memoles timnas Indonesia.
Jika mampu meraup poin maksimal dari dua laga ini, maka langkah Merah Putih menuju Piala Dunia sedikit lebih mudah.Â
Dinamika Suporter
Kehadiran Patrick Kluivert ternyata tidak serta merta membuat bahagia suporter timnas Indonesia. Pesimisme akan lolos ke Piala Dunia 2026 malah mendominasi. Bahkan komentar bernada kutukan justru banyak dikeluarkan netizen kepada PSSI. Ada pula yang berharap timnas langsung kalah telak pada Australia dan Bahrain.
Merujuk pada postingan video, reels dan komentar para netizen bola Indonesia, sebagian besar suporter memang masih terlanjur cinta kepada Shin Tae-yong. Bagi mereka, STY telah hadir di kala sepakbola nasional tengah terpuruk. Lalu, alasan mereka sederhana. STY telah mengubah filosofi permainan timnas. Dari permainan yang membosankan menjadi permainan yang menarik.Â
Terlepas dari dinamika suporter yang ada, termasuk saya sendiri mengagumi kinerja STY, tetapi mari lupakan sejenak euforia kemenangan dari STY yang pernah beberapa kali membuat gemuruh suporter Indonesia. Saatnya memberikan dukungan penuh kepada Patrick Kluivert dan jajaran asisten serta tim pendukungnya untuk memoles timnas agar bisa mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia.
Sedikit saran untuk PSSI agar pelatih timnas senior tidak diberi beban lagi untuk melatih timnas pada kelompok umur. Hasil positif akan lebih tercapai ketika seorang pelatih hanya fokus pada kategori senior. Pengalaman terpecahnya konsentrasi STY pada tiga kelompok timnas cukup menjadi pelajaran bagi PSSI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H