Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Resmi! Patrick Kluivert Melatih Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026 di Tengah Dinamika Suporter

8 Januari 2025   16:45 Diperbarui: 9 Januari 2025   15:11 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ucapan Selamat Datang dari PSSI kepada Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia. (Sumber: @pssi)

Jika mampu meraup poin maksimal dari dua laga ini, maka langkah Merah Putih menuju Piala Dunia sedikit lebih mudah. 

Dinamika Suporter

Kehadiran Patrick Kluivert ternyata tidak serta merta membuat bahagia suporter timnas Indonesia. Pesimisme akan lolos ke Piala Dunia 2026 malah mendominasi. Bahkan komentar bernada kutukan justru banyak dikeluarkan netizen kepada PSSI. Ada pula yang berharap timnas langsung kalah telak pada Australia dan Bahrain.

Merujuk pada postingan video, reels dan komentar para netizen bola Indonesia, sebagian besar suporter memang masih terlanjur cinta kepada Shin Tae-yong. Bagi mereka, STY telah hadir di kala sepakbola nasional tengah terpuruk. Lalu, alasan mereka sederhana. STY telah mengubah filosofi permainan timnas. Dari permainan yang membosankan menjadi permainan yang menarik. 

Terlepas dari dinamika suporter yang ada, termasuk saya sendiri mengagumi kinerja STY, tetapi mari lupakan sejenak euforia kemenangan dari STY yang pernah beberapa kali membuat gemuruh suporter Indonesia. Saatnya memberikan dukungan penuh kepada Patrick Kluivert dan jajaran asisten serta tim pendukungnya untuk memoles timnas agar bisa mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia.

Sedikit saran untuk PSSI agar pelatih timnas senior tidak diberi beban lagi untuk melatih timnas pada kelompok umur. Hasil positif akan lebih tercapai ketika seorang pelatih hanya fokus pada kategori senior. Pengalaman terpecahnya konsentrasi STY pada tiga kelompok timnas cukup menjadi pelajaran bagi PSSI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun