Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cerita Perjalanan: Terjebak 5 Jam Banjir Di Kota Pangkep

22 Desember 2024   17:06 Diperbarui: 22 Desember 2024   18:27 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luapan air sungai membanjiri Kota Pangkep, Sulawesi Selatan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Melewati perbatasan Pangkep-Barru, kendaraan dari arah Barru sedikit panjang dan padat. Ini berarti titik banjir telah bisa dilalui kendaraan. Saya pun berharap demikian.

Wah, ternyata tak ada genangan air tinggi lagi, baik di depan BTN Amaro maupun di Takkalasi. Mobil melintas dengan lancar. Hanya sesekali menerjang kubangan air. 

Saya tiba di rest area Kupa Barru menjelang pukul 2 subuh. Di sana banyak orang yang istirahat. 

Pengendara motor juga cukup banyak. Mereka tidur tak beraturan di pondok-pondok rest area. Dari logat bahasa, saya kenal beberapa warga Toraja. Saya sempatkan berbincang dengan 3 mahasiswa yang mudik ke Toraja. 

Segelas kopi pahit dan semangkuk mie goreng mengisi perut. Angin kencang dan hujan rintik-rintik masih turun. Gemuruh ombak sangat keras di balik tirai pondok-pondok rest area. 

Saya merasakan kantuk. Hanya saja tak memungkinkan untuk memejamkan mata sejenak. Angin dan cuaca dingin menusuk kulit. 

Pengelola rest area menutup gerainya menjelang pukul 3 subuh. Saya memutuskan melanjutkan perjalanan. 

Oleh karena jalan yang  cenderung sepi, saya cukup nyaman melintasi kota Pare-Pare hingga Pinrang. Beberapa bus besar trayek Makassar-Toraja mendahului saya di kota Pinrang. 

Dengan adanya bus-bus ini, menandakan akses jalan di Kota Pangkep sudah kondusif. 

Gerbang memasuki Kabupaten Tana Toraja. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gerbang memasuki Kabupaten Tana Toraja. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sekitar pukul 5:30 pagi, saya memasuki gerbang perbatasan Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Enrekang di Kelurahan Salubarani. Suasana lengang khas Toraja menyambut disertai jalan aspal yang basah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun