Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Integritas dan Prestise UN, Cukup Kami Guru yang Paham

13 November 2024   19:08 Diperbarui: 15 November 2024   13:14 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi guru di salah satu sekolah Korea Selatan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Jujur, sangat nikmat menjadi guru ketika tak ada UN. Tak ada praktik calo kunci jawaban, dan siswa tak repot cari pemegang kunci jawaban.

Menjadi guru di salah satu sekolah Korea Selatan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Menjadi guru di salah satu sekolah Korea Selatan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Metode yang bisa ditiru adalah Korea Selatan. Ujian berlangsung manual di sekolah. Ujian berbasis kertas. 

Yang menjadi titik perhatian adalah ketika siswa akan lanjut ke SMA, SMK dan perguruan tinggi. Misalnya, beberapa guru perwakilan SMP di Korea Selatan akan meninjau sistim ujian masuk di SMA favorit (biasanya sekolah negeri). Setelah itu, mereka kembali ke sekolah menyiapkan para siswa secara psikis. 

Adapun persiapan menghadapi ujian telah dilakukan selama satu tahun di kelas 3 lewat bimbingan khusus di sekolah. Guru pembimbing bisa berasal dari guru di sekolah atau menggunakan guru private. Siswa secara fisik juga sudah siap sejak dini. Salahsatunya, mereka mengkonsumsi makanan yang tak mudah membuat mereka buang air kecil demi memaksimalkan ujian.

Ah...UN jangan dipaksakan. Pekerjaan rumah besar yang diemban guru di Kurikulum Merdeka yakni pendidikan karakter dan berprofil pelajar Pancasila belum membuahkan hasil. Biarkanlah itu berproses dulu untuk jangka panjang. Jika karakter sudah bagus, maka saya yakin guru dan siswa di Indonesia bisa seperti di Korea Selatan. Sangat menyenangkan mendidik anak-anak yang memang karakternya sudah terbangun sejak masa PAUD (secuil bocoran pengalaman mengajar di Korea Selatan).

Berikanlah kemerdekaan kepada sekolah untuk mengatur metode ujian akhir. Pada sisi lain, pemerintah wajib mendorong dan mengawal setiap guru agar benar-benar profesional dan paham tentang pekerjaan sebagai guru.

Jadi, tahan diri dulu untuk Ujian Nasional. Sebaiknya, mari identifikasi kekurangan Kurikulum Merdeka dan benahi lewat metode pembelajaran Deep Learning serta jangan lupakan pendidikan karakter. 

Saya ingat visi satu sekolah terbaik di Korea Selatan, "Sekolah yang Membahagiakan, Pembelajaran Menyenangkan dan Menumbuhkan Karakter." Sederhana tapi sangat berdampak. 

Seandainya saya bukan PNS, saya pasti menerima tawaran dari sekolah untuk tinggal mengajar lebih lama lagi.

Salam Merdeka Belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun