Juventus tidak panik. Kenan Yildiz pun memompa semangat rekannya dan meminta mereka bermain menggunakan otak.Â
Aliran serangan Juventus tetap stabil setelah kebobolan. Penjaga gawang Lille, Lucas Chevalier bahkan harus melakukan penyelamatan gemilang ketika menpis tendangan keras Dusan Vlahovic pada menit ke-34.
Lalu, Kenan Yildiz kembali memiliki peluang semenit kemudian, tetapi masih bisa dihalau bek Lille.
Teun Koopmeiners kembali menjebol gawang Lille pada menit ke-40 memanfaatkan umpan silang Kenan Yildiz. Tetapi, gol ini kembali tidak sah karena Kenan Yildiz terjebak offside sesaat sebelum saat memberikan umpan kepada Koopmeiners.
Koopmeiners kembali memiliki peluang pada menit ke-43. Kali ini tembakan kerasnya di dalam kotak penalti Lille masih melambung.
Dominasi Juventus di babak pertama tak mampu mengubah skor dan berakhir dengan keunggulan tuan rumah Lille 1-0.
Juventus tampil mendominasi laga di babak pertama dengan penguasaan bola hingga 64%. Pasukan Thiago Motta juga unggul dari segi peluang, yakni 5 kali tembakan dan 1 mengarah ke sasaran.
Lille yang tampil bertahan dan mengandalkan serangan balik memiliki 2 peluang dan 1 tepat sasaran yang menjadi gol.
Pada babak kedua, Juventus kembali mengambil inisiatif serangan. Tim berjuluk La Vecchia Signora langsung menguasai laga. Kenan Yildiz lagi-lagi bergerak aktif dan mengawali peluang Juventus di menit ke-51. Tembakan Yildiz masih melebar karena deflection.
Dua kali peluang beruntun Juventus pada menit ke-53 lewat Francisco Conceicao dan Khephren Thuram masih bisa dibendung kiper dan bek Lille.
Gelandang mungil dan lincah Juventus, Francisco Conceicao bersama Kenan Yildiz adalah dua motor serangan Juventus di laga babak kedua. Secara bergantian, keduanya menyisir sisi pertahanan Lille. Conceicao sangat piawai dalam mengocek bola dan menggiringnya melewati lawan. Sementara Yildiz unggul dalam mengirimkan umpan silang.