Juventus melakoni laga keempat Liga Champions Eropa musim 2024/2025 dengan bertandang ke Stadion Pierre-Mauroy, markas LOSC Lille, Rabu dini hari WIB (6/11/2024).
Laga ini berakhir imbang 1-1. Lille unggul lebih dulu lewat gol Jonathan David pada menit ke-27. Juventus menyamakan skor di babak kedua pada menit ke-60 lewat sepakan penalti Dusan Vlahovic.
Ringkasan Pertandingan
Pelatih Lille, Bruno Genesio memasang formasi 4-2-3-1 dengan mengandalkan striker muda bertenaga Jonathan David sebagai striker tunggal. Skema yang sama dimainkan pelatih Juventus, Thiago Motta yang menempatkan Dusan Vlahovic sebagai solo striker.
Juventus mendikte Lille sejak awal laga. Dusan Vlahovic sudah mengancam gawang tuan rumah pada menit ke-13. Hanya saja tendangan striker Serbia masih melebar.
Juventus sempat mencetak gol pada menit ke-24 lewat Teun Koopmeiners. Tetapi gol ini dibatalkan karena Dusan Valhovic telah terlebih dulu berada dalam posisi offside sebelum memberikan umpan untuk Koopmeiners. Jika melihat prosesnya, koordinasi aliran bola dari lini tengah ke depan mulai membaik.
Keasikan menyerang, di mana dua bek sayap Juventus, Andrea Cambiaso dan Juan Cabal rajin membantu serangan, justru menjadi awal malapetaka. Lowongnya pos di barisan pertahanan menjadi celah lawan melakukan serangan balik.
Tuan rumah Lille unggul 1-0 di menit ke-27 lewat kaki Jonathan David. Serangan balik cepat Lille tak mampu dibendung Juan Cabal yang terlanjur maju sangat jauh. Ruang kosong yang ditinggalkan Cabal inilah yang dimanfaatkan David.Â
Pierre Kalulu dan Federico Gatti sudah terlambat menutup ruang. Edon Zhegrova sangat cerdik melihat posisi pertahanan Juventus yang terbuka dan sukses memberikan umpan kepada David untuk menerjemahkannya menjadi gol.
Bagi Jonathan David, ini adalah gol ke-6 di Liga Champions musim ini sekaligus menempatkannya sebagai top skor sementara. Penyerang tim nasional Kanada kelahiran New Yok ini juga telah membuat 2 assist.Â
Juventus tidak panik. Kenan Yildiz pun memompa semangat rekannya dan meminta mereka bermain menggunakan otak.Â
Aliran serangan Juventus tetap stabil setelah kebobolan. Penjaga gawang Lille, Lucas Chevalier bahkan harus melakukan penyelamatan gemilang ketika menpis tendangan keras Dusan Vlahovic pada menit ke-34.
Lalu, Kenan Yildiz kembali memiliki peluang semenit kemudian, tetapi masih bisa dihalau bek Lille.
Teun Koopmeiners kembali menjebol gawang Lille pada menit ke-40 memanfaatkan umpan silang Kenan Yildiz. Tetapi, gol ini kembali tidak sah karena Kenan Yildiz terjebak offside sesaat sebelum saat memberikan umpan kepada Koopmeiners.
Koopmeiners kembali memiliki peluang pada menit ke-43. Kali ini tembakan kerasnya di dalam kotak penalti Lille masih melambung.
Dominasi Juventus di babak pertama tak mampu mengubah skor dan berakhir dengan keunggulan tuan rumah Lille 1-0.
Juventus tampil mendominasi laga di babak pertama dengan penguasaan bola hingga 64%. Pasukan Thiago Motta juga unggul dari segi peluang, yakni 5 kali tembakan dan 1 mengarah ke sasaran.
Lille yang tampil bertahan dan mengandalkan serangan balik memiliki 2 peluang dan 1 tepat sasaran yang menjadi gol.
Pada babak kedua, Juventus kembali mengambil inisiatif serangan. Tim berjuluk La Vecchia Signora langsung menguasai laga. Kenan Yildiz lagi-lagi bergerak aktif dan mengawali peluang Juventus di menit ke-51. Tembakan Yildiz masih melebar karena deflection.
Dua kali peluang beruntun Juventus pada menit ke-53 lewat Francisco Conceicao dan Khephren Thuram masih bisa dibendung kiper dan bek Lille.
Gelandang mungil dan lincah Juventus, Francisco Conceicao bersama Kenan Yildiz adalah dua motor serangan Juventus di laga babak kedua. Secara bergantian, keduanya menyisir sisi pertahanan Lille. Conceicao sangat piawai dalam mengocek bola dan menggiringnya melewati lawan. Sementara Yildiz unggul dalam mengirimkan umpan silang.
Kontribusi positif putra Sergio Conceicao yang tak kenal lelah inilah yang memberikan dampak bagi Juventus. Francisco Conceicao menggiring bola dari garis serangan Lille hingga ke kotak penalti. Pergerakan pemain yang bisa berposisi sebagai penyerang ini membuat dua bek Lille melanggarnya dan berbuah penalti.
Dusan Vlahovic sukses mengecoh salah satu kiper muda terbaik Eropa, Chevalier, dan menjadikan skor imbang 1-1 pada menit ke-60. Ia pun sukses mencetak gol ketiganya di Liga Champions musim ini dan sekaligus kembali mencetak gol setelah beberapa laga terakhir di liga domestik mandul.
Usai menyamakan skor, serangan tiada henti tetap digalang anak asuh Thiago Motta. Sebuah umpan silang melengkung Kenan Yildiz kembali mengancam gawang Lille pada menit ke-65. Kali ini, tak ada rekan setimnya yang berkostum kuning-kuning menyambutnya.
Thiago Motta mencoba mengubah strategi dengan memasukkan tiga pemain sekaligus pada menit ke-68. Khephren Thuram, Juan Cabal dan Dusan Vlahovic ditarik keluar dan digantikan Weston McKennie, Nicolo Savona dan Timothy Weah. Melihat rotasi ini, Motta ingin menyeimbangkan pertahanan dan lini tengah dan mengamankan poin.Â
Rotasi pemain ini tidak banyak berpengaruh. Juventus masih mendominasi laga dan serangan. Sebaliknya, Lille lebih cenderung bertahan dan melakukan counter attack.
Lille sebenarnya tidak tinggal diam. Mendapatkan dukungan penuh suporter, anak didik Bruno Genesio sesekali melakukan tekanan lewat serangan balik yang membahayakan. Kiper Juventus, Michele Di Gregorio harus melakukan penyelamatan gemilang pada menit ke-77. Ia menepis tembakan keras lawan. Hal yang sama kembali dilakukannya pada menit ke-82.
Hingga peluit panjang ditiup wasit pada menit ke-90+4, skor 1-1 tidak berubah.Â
Khusus bagi Juventus, bayang-bayang inkonsistensi mencari jati diri masih menghantui setiap laga. Perubahan skema permainan dari Thiago Motta masih menghasilkan suasana kembang-kempis.Â
Juventus bisa menguasai laga dan tidak lagi dominan bertahan. Permainan Manuel Locatelli dkk sudah menghibur dan tak monoton lagi. Persoalannya adalah pertahanan yang rawan dan lini depan kurang tajam.
Pertahanan Juventus kini menjadi pusat perhatian untuk segera berbenah. Selama Gleison Bremer menepi karena cedera, gawang Juventus hampir selalu kebobolan di setiap laga, baik kompetisi domestik maupun Liga Champions. Pun demikian dengan ketidakhadiran Nico Gonzalez yang masih memulihkan cedera turut mempengaruhi kualitas tim di lini tengah.Â
Kembalinya Teun Koopmeiners sedikit memberikan angin segar untuk kekuatan lini tengah Juventus. Terbukti dengan kontribusi gelandang tim nasional Belanda ini di laga lawan Lille. Ia sangat dominan sebagai gelandang tengah meskipun kontribusi dua golnya dianulir wasit.
Hasil imbang ini menempatkan Juventus di peringkat ke-10 klasemen sementara dengan koleksi 7 poin. Lille di peringkat ke-12 dengan koleksi poin yang sama. Peringkat kedua tim ini masih rentan berubah karena masih ada sejumlah tim yang akan memainkan laga keempat pada Kamis dini hari WIB (7/11/2024).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H