Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kebuntuan Uji Coba Taktik Thiago Motta Melawan Parma

31 Oktober 2024   05:19 Diperbarui: 31 Oktober 2024   09:17 3300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raut muka Thiago Motta di akhir babak pertama laga Juventus melawan Parma. (Sumber: REUTERS)

Pelatih Juventus, Thiago Motta masih penasaran dengan penerapan taktik barunya. Pada laga pekan ke-10 Serie A Liga Italia, Kamis (31/10/2024) dini hari WIB, Motta hanya hanya mampu membawa Juventus mengakhiri laga dengan skor imbang 2-2 melawan Parma. 

Gawang Michele Di Gregorio bahkan sudah kebobolan di menit ke-3 oleh gol kapten Parma, Enrico Del Prato. 

Juventus menyamakan skor lewat Weston McKennie di menit ke-31. Parma yang kini dilatih Fabio Pecchia kembali memimpin di menit ke-38. Kali ini gelandang jangkar Parma, Simon Sohm yang merobek gawang Juventus. 

Timothy Weah menjadi penyelamat Juventus di babak kedua. Gol gelandang timnas Amerika Serikat di menit ke-49 menghindarkan Juventus dari kekalahan.

Melihat hasil akhir 2-2 melawan Parma, Juventus kini turun setingkat di klasemen sementara, dari posisi ketiga ke posisi keempat. Atalanta merangsek ke posisi ketiga dengan 19 poin setelah meraih tiga angka usai menang atas Monza. 

Poin Juventus saat ini adalah 18 dari 10 laga. Kondisi ini mulai menjauhkan Si Nyonya Tua dari peringkat pertama Napoli yang telah meraup 25 poin. Inter juga mulai menjauh dengan koleksi 21 poin di posisi kedua. 

Sisi positifnya adalah Juventus masih tak terkalahkan di Serie A musim ini. Sisi negatifnya, pertahanan mulai rapuh dan mengalami kebuntuan di sektor penyerang. 

Skema 4-3-3 Belum Efektif

Melawan Parma yang menghuni posisi ke-14 klasemen sementara, Thiago Motta kembali melakukan uji coba pada pola 4-3-3. Pola ini sudah dua kali ia terapkan dengan hasil sekali menang dan sekali kalah.

Percobaan pertama dilakukan Motta ketika menghadapi Lazio. Kala itu tim berjuluk Si Nyonya Tua memang berhasil menang tipis 1-0. Tapi gol yang tercipta adalah sumbangan gol bunuh diri Mario Gila dan Lazio sendiri telah bermain dengan 10 orang sejak babak pertama.

Selanjutnya, Motta kembali melakukan uji coba skema 4-3-3 ketika menjamu VFB Stuttgart di Liga Champions Eropa. Hasilnya, Juventus takluk 0-1 di kandang sendiri.

Timothy Weah menyelamatkan Juventus dari kekalahan melawan Parma. (Sumber: REUTERS)
Timothy Weah menyelamatkan Juventus dari kekalahan melawan Parma. (Sumber: REUTERS)

Masalah utama pola 4-3-3 adalah taktik yang sedikit menyerang selalu meninggalkan lubang di pertahanan Juventus. Terutama saat Juventus menerima serangan balik dari lawan. Di sisi lain, kreatifitas dan efektifitas sektor penyerangan masih buntu. Dusan Valhovic sebagai penyerang tak mampu memaksimalkan peluang.

Ada pula yang mengejutkan dari takttik Thiago Motta. Untuk pertama kalinya bek handal Pierre Kalulu duduk di bangku cadangan. Posisinya digantikan Federico Gatti. 

Niat Motta memang baik untuk memberikan waktu istirahat untuk Kalulu yang selama ini selalu tampil sebagai starter. 

Namun, pada posisi Gatti pula yang menjadi titik awal terjadinya gol tim tamu. Ia tak mampu mengawal Enrico Del Prato dengan baik. Kondisi tersebut memudahkan bek Parma untuk menyundul bola sodoran Balogh. 

Duet bek sayap Andrea Cambiaso dan Juan Cabal, kali ini kurang kreatifitas. Pelatih Parma membaca celah di pertahanan tengah Juventus. Tekanan paling banyak mengarah ke posisi Danilo dan Gatti. 

Andrea Cambiaso telah terlanjur maju meninggalkan posnya  dengan maksud meningkatkan intensitas serangan Juventus sejak menit pertaam. Timothy Weah yang membantu pertahanan tak mampu mengimbangi agresifitas pemain Parma saat melakukan serangan balik.

Dua peluang beruntun Juventus lewat Weston McKennie dan Dusan Vlahovic di menit ke-13 terbuang sia-sia. Secara khusus, Vlahovic yang tak mampu menaklukkan kiper Parma asal Jepang, Zion Suzuki dalam posisi one on one.

Pada laga melawan Parma, sosok Francisco Conceicao adalah pemain yang paling siap menjalankan tugas di pola menyerang Thiago Motta pada formasi 4-3-3. Gelandang serang bertubuh mungil asal Portugal ini beberapa kali sukses menembus pertahanan Parma. 

Penyerang sayap Juventus, Francisco Conceicao. (Sumber: REUTERS)
Penyerang sayap Juventus, Francisco Conceicao. (Sumber: REUTERS)

Conceicao bahkan sempat bertukar posisi dengan Khephren Thuram sebelum memberikan umpan kepada Timothy Weah yang menjadi awal terciptanya gol penyeimbang dari Weston McKennie. 

Lubang besar pertahanan Juventus yang digalang Federico Gatti dan Danilo menerima hukuman kedua kalinya dari Parma. Serangan balik cepat yang dibangun Valentin Mihaila dan Dennis Man memanfaatkan kosongnya pertahanan Juventus. Cambiaso, Gatti dan Cabal terlanjur jauh di depan. Hanya Danilo yang berupaya menutup serangan Parma dibantu McKennie.

Dennis Man dengan cerdik melihat posisi Simon Sohm yang tak terkawal. Manuel Locatelli selaku gelandang bertahan juga terlalu jauh di depan. 

Gol penyama kedudukan yang dibuat oleh Timothy Weah adalah hasil dari kerja keras Conceicao yang tak kenal lelah menyisir sisi pertahanan Parma. Umpan silangnya mampu dimanfaatkan menjadi gol oleh Weah.

Ini kali kedua Parma merepotkan Juventus dalam 6 laga terakhir. Sebelumnya pada 3 Februari 2019, Parma juga memaksa Juventus bermain imbang 3-3 di Juventus Stadium.

Pertandingan melawan Parma juga ditandai dengan kembali merumputnya gelandang jangkar Juventus, Teun Koopmeiners. Pemain asal Belanda ini telah absen di beberapa laga karena mengalami cedera tulang rusuk.

Kembalinya Koopmeiners bisa memberikan saya dobrak lebih saat Juventus bertandang ke Udinese tanggal 3 November 2024.

Pekerjaan rumah  Thiago Motta untuk mendapatkan pola permainan yang paling tepat untuk Juventus memang masih sangat besar. Apalagi kondisi timnya memang tidak sedang baik-baik saja. Bek tengah Gleison Bremer harus absen hingga 7 bulan dan Nico Gonzalez juga masih tahap pemulihan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun