Tradisi berikutnya yang masih terpelihara dengan baik adalah pemanfaatan produk lokal warga setempat. Nampan yang digunakan terbuat dari anyama batang lidi pohon ijuk. Nampan ini diberi nama rakki'.Â
Begitupun dengan tempat kue yang terbuat dari anyaman daun kelapa. Beberapa jenis kue yang tersaji untuk tamu pun adalah kue tradisional buatan ibu-ibu setempat. Ada baje', ba'te kadong (kacang tanah sangrai), ranggina, ba'te laun, dan kue panggang khas Bonggakaradeng.Â
Dari dua tradisi ini, satu budaya kuat di dalamnya adalah siangkaran. Istilah orang Toraja yang memuat nilai gotong-royong, bekerja bersama, saling menolong satu sama lain.
Melalui aktifitas sosial warga lokal, aksi merawat budaya pun tetap berlangsung melalui tradisi yang dijaga dan dipertahankan. Dalam hal ini pula secara tersirat masih sangat kuat pengaruh dari aliran kepercayaan Aluk Todolo dalam menggalakkan aktifitas budaya lokal Toraja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H