Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Rumitnya Pilkada Hijau di Tana Toraja

28 Oktober 2024   18:27 Diperbarui: 29 Oktober 2024   10:17 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan persawahan kering saat musim kemarau di Kecamatan Simbuang, Tana Toraja. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Secara pribadi, saya berharap bupati terpilih Tana Toraja busa belajar pada kebijakan pemerintah di Pulau Jeju, Korea Selatan. Pemerintah wajib mendisiplinkan warganya dalam melindungi setiap tanaman dan mengelola sampah.

Hutan dan isinya mendapatkan tempat yang istimewa di pulau ini. Bagi warga Pulau Jeju, hutan adalah sumber mata air, surga bagi tanaman, satwa dan burung. Sungai yang terpelihara dengan baik adalah penghubung kesejahteraan laut dengan kebutuhan manusia. 

Sejauh ini, sekolah-sekolah di Tana Toraja telah memasang tulisan "Hutan adalah paru-paru dunia." Tetapi pada kenyataannya, lebih banyak lingkungan sekolah yang justru terlihat gersang minim pohon dan tanaman hijau. 

Di samping itu, sebagai daerah yang berada di negara agraris, Pemda Tana Toraja seyogyanya mulai mengedukasi warga untuk bercocok tanam, menggarap lahan tidur dan menanaminya dengan ragam tanaman yang berpotensi mencukupi kebutuhan warga dan mendatangkan manfaat ekonomi. 

Jika warga kembali disiplin menggarap lahan tidur dan menghindari pembukaan lahan baru lewat penebangan pohon, niscaya budaya konsumtif yang tergantung pada produk kabupaten lain dalam diri warga Tana Toraja secara perlahan akan berkurang.

Aktif bercocok tanam secara organik, minim zat kimia, herbisida dan pestisida adalah pekerjaan rumah besar bagi Pemda Tana Toraja selama bertahun-tahun. 

Apakah calon kepala daerah tanpa program nyata akan kelestarian lingkungan memang tak pernah terlintas dalam pikirannya akan keselamatan bumi untuk generasi Tana Toraja mendatang? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun