Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Rumitnya Pilkada Hijau di Tana Toraja

28 Oktober 2024   18:27 Diperbarui: 29 Oktober 2024   10:17 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan persawahan kering saat musim kemarau di Kecamatan Simbuang, Tana Toraja. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Konsep yang hampir mirip ada pada konsep yang disusun pasangan Visi. 

Baik Zatria maupun Visi menempatkan isu lingkungan hanya menjadi pelengkap pada program yang terkait pengelolaan wisata bertema alam. 

Pemerintah Daerah Tana Toraja sendiri seharusnya mulai belajar dengan seksama atas kejadian bencana alam yang masif terjadi pada rentang bulan Maret hingga Mei 2024 yang lalu. 

Puluhan jiwa melayang tertimbun tanah longsor. Kerugian materi tak terhitung jumlahnya akibat kerusakan rumah dan hilangnya harta benda akibat longsor dan banjir bandang. Hingga lumpuhnya perekonomian di sejumlah desa yang terisolasi karena longsor.

Rangkaian bencana alam tersebut sebenarnya adalah lampu kuning akan terjadinya kerusakan lingkungan. Pepohonan hijau sudah mulai menipis berganti bangunan dan ladang. 

Jika calon kepala daerah di Kabupaten Tana Toraja peduli akan isu lingkungan ini, seharusnya dalam visi, misi dan programnya dengan gamblang mencantumkan minimal satu program strategis yang menghijaukan lingkungan.

Penghijauan memang ada secara berkala dilakukan oleh anak pramuka dan siswa. Tetapi itu adalah program nasional di bawah kementerian yang terkait dengan hari bumi.

Bumi dan alam Kabupaten Tana Toraja membutuhkan aksi kolaboratif berjenjang dan jangka panjang yang dilaksanakan oleh Pemda bersama masyarakat. 

Bupati terpilih bersama DPRD dan dinas terkait menyusun regulasi yang berpihak penuh pada kelestarian alam. Masyarakat merespon dengan tindakan yang tetap terpantau secara rutin dari pemerintah. 

Masyarakat Tana Toraja tak akan pernah mengetahui akan pentingnya bumi yang hijau jika pemerintah daerah hanya menutup mata dan fokus pada perbaikan dan peningkatan kualitas birokrasi semata.

Hutan mini yang masih hijau di musim gugur dengan deretan Pumpkin trees di sekitar Nuwemaru Street, pusat Kota Jeju. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Hutan mini yang masih hijau di musim gugur dengan deretan Pumpkin trees di sekitar Nuwemaru Street, pusat Kota Jeju. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun