Artikel seputar Halo Lokal banyak saya tuliskan selama berkeliling di Kabupaten Enrekang, Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara pada kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka.Â
Tips saya menyimpan ide adalah membuat dokumentasi foto dan video. Sehingga, setiap foto yang ada dalam memori smartphone dan media sosial kini menjadi bank ide.Â
Saat ini saya sedang berada di Pulau Jeju, Korea Selatan. Artikel yang saya tuliskan pun seputar apa yang saya alami di pusat tujuan wisata Negeri Ginseng ini.Â
Seiring perjalanan waktu, tulisan saya pun mulai merambah kategori lain, Fiksiana, Halo Lokal, Humaniora, Inovasi, Lyfe, Travel Story, Video, Vox Pop, dan beberapa kali terlibat pada kategori khusus seperti Lestari, Cerita Pemilih dan Game Changer.
Sampai sekarang, minimal satu artikel saya tulis di Kompasiana setiap hari. Ke mana pun saya pergi, selalu saya tuliskan apa yang saya lihat, kunjungi dan alami di sana.Â
Satu artikel biasanya saya tulis di pagi hari dan saya simpan sebagai draft. Paling lambat sebelum tidur, satu artikel saya rilis.Â
Aktif menulis di Kompasiana kini telah menjelma menjadi candu dan sekaligus sebagai obat tidur. Menurut salah satu penelitian, untuk membuat tidur berkualitas, salah satunya lewat media menulis sebelum tidur.
Bagi saya, konsep ini benar sekali. Usai menulis artikel, setidaknya saya telah melepaskan beban pikiran untuk tidak menumpuk di otak yang bisa mengganggu kualitas tidur.Â
Curhat setiap hari lewat Kompasiana kini berbuah manis. Nama Yulius Roma Patandean masuk salah satu nominee Kompasiana Awards 2024 kategori Best in Citizen Journalism. Nominasi ini sepertinya mewujudkan cita-cita lama saya yang ingin menjadi jurnalis dan traveller.
Terima kasih kepada tim Kompasiana dan seluruh Kompasianer yang telah mengusulkan nama saya. Terima kasih yang setinggi-tingginya untuk Kompasianer yang juga telah memilih saya.Â