Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ujian Indonesia Merobohkan Tembok Raksasa Cina Demi Piala Dunia 2026 Berujung Kekalahan

15 Oktober 2024   21:00 Diperbarui: 15 Oktober 2024   21:11 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa (15/10/2024), Indonesia melawat ke Stadion Pemuda Qingdao untuk menghadapi Cina di pertandingan keempat babak penyisihan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kedua tim sama-sama membutuhkan kemenangan untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia.

Cina untuk sementara menempati posisi juru kunci di klasemen. Tiga kali bertanding, tiga kali kalah. 

Sementara, Indonesia datang dengan status tim yang belum terkalahkan. Tiga kali main, tiga kali imbang. Indonesia setingkat di atas Cina di papan klasemen. 

Secara peringkat, kedua tim berjarak cukup jauh. Negeri Tirai Bambu di peringkat ke-91 FIFA dan Indonesia berperingkat 129.

Menurut pelatih Cina, Branko Ivankovic, laga melawan Indonesia dianggapnya sebagai pertarungan yang sesungguhnya. Timnya wajib memenangkan pertandingan.

Pilihan starting eleven Shin Tae-yong sedikit unik. Mengusung skema bertahan 5-4-1, Maarten Paes di bawah mistar. Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, Jay Idzes, Mees Hilgers dan Asnawi Mangkualam di barisan pertahanan. 

Ragnar Oratmangoen, Nathan Tjoe-A-On, Ivar Jenner, dan Witan Sulaiman di barisan gelandang. Seperti biasa, Rafael Struick menjadi tumpuan tunggal di lini depan.

Mees Hilgers dari klub Twente Enschede adalah wajah baru pemain diaspora Indonesia. 

Indonesia mengawali laga dengan sangat percaya diri. Memasuki menit ke-6 peluang pertama sudah dimiliki pasukan Shin Tae-yong.

Pada menit ke-9, Witan Sulaiman membuka peluang di kotak penalti Cina. Usahanya bisa digagalkan penjaga gawang lawan.

Ragnar Oratmangone pada menit ke-11 juga membuka peluang lewat tembakan jarak jauh yang masih membumbung tinggi.

Hingga memasuki 20 menit awal babak pertama, penampilan Asnawi dkk cukup baik. Mereka mampu menciptakan 2 peluang, satu tendangan tepat sasaran. Penguasaan bola pun dominan dikuasai Garuda.

Namun, ada celah di poros Shayne Pattynama, Calvin Verdonk hingga posisi gelandang Nathan Tjoe A-On. Termasuk posisi bek tengah Mees Hilgers. Bek berusia 23 tahun terlalu sering naik menyerang dan lambat kembali. Beberapa kali pos ini terlihat longgar dan terbuka. Ini adalah pertanda kekompakan barisan belakang sedikit bermasalah. Beberapa kali kesalahan terjadi. 

Tuan rumah Cina unggul 1-0 di menit ke-21. Kesalahan Shayne Pattynama dalam mengamankan bola berhasil direbut Jiang Shenglong. Umpannya langsung dimanfaatkan oleh penyerang Behram Abduweli yang berdiri bebas di depan Maarten Paes. 

Blunder Calvin Verdonk hampir saja menjadi gol bagi lawan. Beruntung, Paes melakukan penyelamatan gemilang dengan menangkap tendangan keras lawan pada menit ke-27.

Menit ke-40, Indonesia memiliki peluang lewat tembakan jarak jauh yang bisa ditepis kiper Cina.

Tak lama berselang, peluang Cina di menit ke-41 lagi-lagi tercipta karena kelengahan barisan pertahanan.

Skema 5-4-1 yang diterapkan justru lebih banyak menyerang. Namun, kondisi ini kemudian menjadi bumerang.

Cina menggandakan keunggulan di menit ke-44 lewat serangan balik. Berawal dari koordinasi dan umpan yang kurang baik dari sesama pemain Indonesia, bola direbut lawan. Gao Zunyi kali ini menjadi pelayan dengan umpan brilian untuk Zhang Yuning memanfaatkan kelengahan para bek Indonesia. Menyisakan hanya dua bek di barisan pertahanan menjadi momok bagi Indonesia. Jebakan offside tak berfungsi. 

Indonesia kembali memiliki peluang di menit ke-45+1. Sayang sekali Hilgers dkk berada dalam posisi offside.

Di penghujung babak pertama, tendangan jarak jauh Calvin Verdonk bisa diamankan dengan baik oleh penjaga gawang Wang Dalei.

Catatan penting di babak pertama adalah pemain Indonesia mampu menguasai bola hingga 76%. Masalah tersisa adalah kualitas lini belakang dan penyelesaian akhir. Mees Hilgers dan Shayne Pattynama yang diturunkan sebagai starter sebenarnya kurang padu dengan rekan-rekannya. Hilgers baru beberapa hari latihan bersama tim sementara Pattynama memiliki menit bermain yang minim dalam beberapa kali pertandingan terakhir. 

Mau tidak mau, di babak kedua harus ada perubahan taktik dari Shin Tae-yong untuk mengejar ketertinggalan. Taktik mnyerang pasti dipertahankan Shin Tae-yong. Berarti ada tanggung jawab besar mengontrol serangan balik Cina yang cenderung bertahan.

Tom Haye, Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan langsung dimasukkan di babak kedua. Mereka menggantikan pemain yang memang menjadi lubang kebobolan Indonesia. Mees Hilgers, Shayne Pattynama dan Witan Sulaiman ditarik keluar. 

Indonesia langsung menekan Cina di awal babak kedua. Lagi-lagi peluang tercipta tapi tak mengarah ke gawang.

Cina sesekali mengancam lewat serangan balik. Ada kekuatiran melihat posisi pemain Indonesia di mana para pemain belakang sangat aktif membantu serangan. 

Menit ke-67, sundulah Rizky Ridho masih melambung. 

Suasana sempat memanas di antara kedua tim pada menit ke-71. 

Indonesia mendominasi laga sepanjang babak kedua. Sayangnya, peluang mencetak gol sangat minim. Satu peluang terbuka dari Asnawi pada menit ke-77 masih bisa ditangkap kiper lawan.

Tendangan Nathan Tjoe-A-On pada menit ke-81 juga hanya membentur sisi gawang Wang Dalei. Di sisi lain, para pemain Cina mulai memainkan drama dengan sering jatuh kesakitan mengulur waktu. 

Terus menekan pertahanan tembok raksasa Cina, Indonesia akhirnya bisa mencetak gol.

Adalah pemain pengganti Tom Haye yang memperkecil skor pada menit ke-86. Ia meneruskan bola liar hasil sundulan pemain Cina. Skor 2-1.

Tom Haye kembali membuka peluang pada menit ke-89. Kali ini tendangannya melambung tinggi.

Sembilan menit tambahan waktu babak kedua langsung dimulai dengan drama dari pemain tuan rumah. Beruntung, wasit asal UEA, Omar Mohamed Al Ali sangat tegas dan adil memimpin laga sehingga beberapa kali tak terpengaruh dengan drama berjatuhan pemain Cina.

Ketegangan dari kedua belah pihak sangat kentara di 5 menit terakhir injury time. Baik di sisi pemain, official maupun penonton. 

Cina mampu meredam serangan Indonesia dan mempertahankan skor 2-1.

Kemenangan Cina atas Indonesia tak mengubah posisi kedua negara di klasemen sementara. Cina masih menempati posisi juru kunci dengan 3 poin dan Indonesia di posisi keempat dengan poin yang sama.

Kesimpulan akhir laga Cina kontra Indonesia adalah kehilangan 3 poin penting bagi Indonesia adalah satu pelajaran berharga. Pemain baru tak selamanya langsung kompak dengan tim. Pemain dengan mental terbaik wajib turun sebagai starter. Kualitas permainan pasukan Shin Tae-yong sudah level Asia, tinggal memperbaiki kualitas penyelesaian akhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun