Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Cerita Perjalanan: Ketika Warga Kecamatan Simbuang Belum Merdeka

7 Oktober 2024   18:06 Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:17 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi penginapan guru di malam hari. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kondisi penginapan guru di malam hari. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kondisi penginapan guru di malam hari. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kehadiran listrik adalah salah satu kerinduan warga Simbuang selama ini. Memang sudah ada listrik tenaga surya, genset dan turbin. Tetapi dayanya seringkali kembung-kempis seperti kunang-kunang karena kekurangan daya.

Satu waktu saya dan guru-guru di penginapannya harus menggunakan lilin untuk makan malam karena turbin rusak. Padahal, menu makan saat itu adalah yang pertama ternikmat yang saya makan selama berada di Kecamatan Simbuang. 

Dalam perjalanan saya selama tujuh kali dalam tujuh bulan, tiang-tiang listrik sudah lama berdiri. Hanya saja tak pernah ada kelanjutan pemasangan kabel dan pemasangan instalasi ke rumah-rumah warga. Sekelompok warga pun mulai pesimis dan berujar bahwa sudah kebiasaan di Simbuang mendapat janji-janji palsu kampanye politik.

(Sumber: Dokumentasi PLN Wilayah Sulselbar)
(Sumber: Dokumentasi PLN Wilayah Sulselbar)

Gayung bersambut. Pihak PLN Wilayah Sulselbar akhirnya mewujudkan mimpi warga Simbuang pada bulan Juni 2024. Ribuan kepala keluarga akhirnya bisa menikmati aliran listrik milik plat merah negara ini. 

Kini jalan poros Kecamatan Simbuang menuju Kecamatan Mappak sudah terang-benderang di malam hari. Dengan catatan, tidak ada tanah longsor atau pohon tumbang yang merusak fasilitas PLN. 

Semoga kehadiran listrik PLN ini akan segera didukung oleh pembangunan akses jalan poros ke Kecamatan Simbuang-Kecamatan Mappak, mulai dari Lembang Mappa' di Kecamatan Bonggakaradeng hingga ke perbatasan Kabupaten Mamasa. 

Besar harapan saya, bahwa ke depan istilah yang selama ini digunakan warga Simbuang dan Mappak ketika ditanya di jalan bisa berangsur-angsur berubah. Istilah tersebut adalah la malekan tama Toraya (kami mau ke Toraya).

Frase ini sarat makna. Pertama, warga Simbuang beranggapan bahwa mereka bukanlah orang Toraja. Mereka lebih condong sebagai orang Mamasa. Fakta ini diperkuat dari model bahasa, dialek, bangunan, ukiran, tenun dan kebiasaan hidup. 

Kedua, la malekan tama Toraya mengandung makna bahwa Toraja itu adalah negeri lain bagi mereka. Hingga saat ini ketika orang-orang tua Simbuang ditanya di jalan, dari mana, maka jawabnya sule lan kan mai Toraya (kami kembali dari Toraya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun