Ketika ada kelas yang kosong karena guru ada tugas lain yang harus diselesaikan, maka siswa tidak berkeliaran atau membuat kegaduhan di kelas. Mereka langsung bergerak menuju gymnasium atau lapangan sepakbola. Tujuan mereka hanya satu, melakukan aktifitas olahraga.
Selama masa bermain di lapangan dan gym, tak ada kejadian berebut bola atau raket. Jika terdapat bola yang melintas ke lapangan permainan lain, maka siswa lainnya yang ada di dekatnya langsung memungut lalu mengembalikannya ke siswa yang memainkannya. Tak ada teriakan yang menyalahkan di lapangan atau saling mengganggu. Semua kegiatan permainan berjalan dengan baik.
Siswa pun tak segan mengajak saya ikut bermain.Â
"Teacher Roma, do you want to play with us?"Â
Inilah salah satu kalimat yang saya terima dari beberapa siswa perempuan yang mengajak saya bermain bola voli. Saya menyanggupinya dan menikmati bermain bola voli dengan mereka. Â Meskipun hanya menggunakan net bulu tangkis, tetapi mereka sangat serius.Â
10 menit sebelum jam pelajaran berikutnya masuk, semua siswa akan membubarkan diri dan kembali ke kelas masing-masing. Semua peralatan olahraga yang mereka gunakan, langsung dikembalikan ke tempatnya semula.Â
Pada pukul 16:00 jam pembelajaran berakhir. Semua siswa membersihkan kelasnya. Mengatur bangku dan meja sebelum kembali ke rumah.Â
Satu lagi yang rutin dilakukan siswa sebelum kembali ke rumah adalah mereka mengepel kelas. Setelah mengepel usai, mereka lanjutkan dengan mencuci bersih kain pel dan meletakkannya dengan rapi pada tempat jemuran yang telah tersedia.Â
Beberapa siswa lainnya melipat kain pel yang telah kering dan menumpuknya dengan rapi pula di sisi wastafel. Tak lupa, lantai mereka pel hingga benar-benar bersih dan tanmpa bau sama sekali.
Siswa lainnya mengangkut sampah ke lantai satu sekolah untuk selanjutnya dijemput oleh petugas kebersihan. Tidak ada perbedaan laki-laki atau perempuan yang bertugas membuang sampah. Semua terlihat penuh kesadaran melaksanakan tugasnya.