Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sogeumbille yang Unik Dalam Bingkai Sejarah Kehidupan Warga Desa Gueom

23 September 2024   14:31 Diperbarui: 24 September 2024   14:02 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gueom Rock Salt Farm. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gueom Rock Salt Farm dan Gueom Village adalah dua nama yang tak bisa dipisahkan. Keduanya saling terkait erat, yakni menyimpan sejarah dan cerita kehidupan masa lalu warga Pulau Jeju.

Tempat ini kemudian menjadi salah satu tujuan wisata di Pulau Jeju. Tempatnya indah dan mempesona. Sayang sekali, kedatangan saya di tempat ini diiringi hujan dan angin kencang. Ombak pun sesekali tergolong tinggi, sehingga tak sempat menjangkau bibir pantai berhiaskan bebatuan karang.

Menjelajahi Gueom Village pada akhirnya membawa pemikiran saya tentang bagaimana riuh rendahnya aktivitas warga Jeju jauh sebelum ada teknologi. Bebatuan karang berpadu dengan sisa bebatuan vulkanis yang teronggok dalam warna pekat gelap di sepanjang pantai turut pula membawa khayalan akan kisah kolosal yang ada dalam film dan drama Korea Selatan.

Pada perjalanan menjelajahi Gueom Village ini, mata saya fokus pada keberadaan petak-petak ladang garam di atas bebatuan karang. Ini adalah replika yang dibuat untuk mengenang bagaimana kerasnya kehidupan warga Jeju di masa lalu. Warga lokal menamai ladang garam ini dengan "Sogeumbille".

Setiap lekuk bebatuan, karang, dinding batu, patung dan bukit batu hingga mercusuar tua di Gueom ini tak akan membuat lelah meskipun saya telah berjalan lebih dari 10 ribu langkah. Singkat kata, daratan Gueom Village sangat instagramable.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sogeumbille adalah tempat untuk membuat garam menggunakan air laut di atas bebatuan dasar pantai pada zaman kuno di Pulau Jeju. Garam batu yang dihasilkan berukuran lebar dan besar serta terkenal dengan rasa dan warnanya kala itu.

Gueom Village atau yang lebih populer dengan sebutan Gueom Rock Salt Farm terletak 16 kilometer di bagian barat kota Jeju, Pulau Jeju, Korea Selatan. Menurut data statistik setempat, terdapat 350 rumah tangga dan 100 anggota kelompok nelayan yang mendiami Gueom Village.

Gueom Village memiliki pesona pemandangan yang indah dan mempesona di sepanjang jalan dan pesisir pantai karang. Tempat paling ikonik dan terkenal di desa ini adalah ladang garam batu alam datar atau dikenal dengan istilah "bille" dalam bahasa lokal warga Jeju.

Untuk mencapai desa nelayan ini, sangat mudah, baik menggunakan Google Maps maupun Naver Map. Gueom Port yang minimalis berdindingkan bebatuan karang bisa menjadi rujukan untuk mencapai lokasi yang eksotis dan menyimpan sejarah masa lalu warga Jeju. Teristimewa pula, Gueom Village menunjukkan bagaimana kearifan lokal leluhur warga Jeju.

Desa Gueom diperkirakan berdiri pada tahun 1271, tahun ke-12 pemerintahan Raja Wonjong dari Dinasti Goryeo. Berdasarkan informasi dari literatur yang menyebutkan bahwa Sambyeolcho, satuan militer Dinasti Goryeo, mengerahkan penduduk untuk membangun benteng tanah saat mereka ditempatkan di Hangpadu-ri (Goseong-ri) di Aewoi-eup.

Adapun nama desa saat itu adalah Eomjangpo atau Eomjangi. Pada tahun 1599, tahun ke-14 pemerintahan Raja Myeongjong dari Dinasti Joseon, Hakim Gang Ryeo ditugaskan ke Pulau Jeju. Di sana ia mengajar penduduk Gueom-ri cara membuar garam dari air laut di atas batu karang.

Garam dapat dipanen dengan cara mengeringkan air laut yang tergenang di tanggul yang dibangun di atas laut. Pemanenan garam laut kemudian menjadi mata pencaharian penduduk desa Gueom.

Dengan demikian, padang garam telah menjadi dasar dan fondasi kehidupan dan mata pencaharian mereka selama kurang lebih 390 tahun.

Padang garam ini memiliki panjang sekitar 3 meter di sepanjang pantai dan memiliki lebar 50 meter. Padang garam alami Gueom-ri kemudian disebut "Sogeumbille" yang berarti daerah batuan dasar alami.

"Sogeum" artinya garam dan "bille" adalah bahasa dan dialek lokal warga Jeju untuk membahasakan batu yang lebar dan datar. Dengan demikian "Sogeumbille" berarti padang garam berbatu atau padang garam alami.

Demikianlah pengalaman berharga yang saya dapatkan dari perjalanan menjelajahi Gueom Rock Salt Farm dan Gueom Village di pesisir barat kota Jeju, Korea Selatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun