Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pentingnya Komitmen Suami-Istri dalam Menumbuhkan Bonding Dengan Anak

22 September 2024   09:27 Diperbarui: 24 September 2024   11:50 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi ini berlangsung hingga anak kedua hadir dalam keluarga kami. Secara pribadi, kedua anak lebih lengket ke saya. Hampir setiap hari mereka bersama saya ke sekolah sejak usia 4 bulan hingga menginjak usia sekolah. 

Setiap waktu makan malam, kami upayakan makan bersama-sama. Di sinilah waktu yang penting mendengar cerita dan celoteh anak seharian. Lambat laun hubungan emosional terjaga di antara kami.

Pada kesempatan tertentu setiap minggunya, kami menyiapkan waktu untuk makan bersama di luar rumah. Intinya, ada waktu jalan-jalan meskipun hanya di lingkungan sekitar. Biasanya kami lakukan setelah pulang ibadah hari Minggu. Kami yang bertanya ke mana mereka mau pergi. 

Terkait penggunaan smartphone, saya memiliki kesepakatan tersendiri dengan anak. Ada waktu khusus saya siapkan untuk anak pertama yang telah bersekolah. Misalnya, ia diberi kesempatan bermain game seusai belajar dan mengerjakan PR selama satu jam.

Secara berkala pula, lewat pendekatan bercerita tentang dampak buruk HP pada kesehatan, kedua anak saya konsisten meninggalkan HP ketika telah menatap layar selama 10-20 menit.

Kami pun tak luput dari kebersamaan bekerja di rumah. Menyapu rumah, cuci piring,  cuci pakaian atau membersihkan kendaraan. Ketika anak menawarkan diri membantu, saya berikan. Kapan lagi kami akan bermain dan bekerja bersama.

Kebersamaan dengan anak kedua di bandara Sultan Hasanuddin, Makasar. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kebersamaan dengan anak kedua di bandara Sultan Hasanuddin, Makasar. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dan cerita unik terjadi ketika saya akan berangkat ke Jakarta untuk selanjutnya menuju Pulau Jeju, Korea Selatan dalam rangka menjalankan program pertukaran guru Asia Pasifik. Saya yang meneteskan air mata saat memeluk putri saya (anak kedua) di bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.  

Ini pertama kalinya saya akan berpisah lama dengan anak-anak. Biasanya maksimal 10 hari ketika ada perjalanan dinas pelatihan di Pulau Jawa. Kali ini kami terpisah 3 bulan.

Hubungan emosional yang telah terjaga dalam kondisi nyaman  dengan anak membuat ketegaran jiwa saya guncang ketika berpisah.

Hingga saat ini, saya memasuki minggu keempat tidak bersama anak-anak dalam dunia nyata. Namun, kehadiran teknologi digital membuat kami tetap terkoneksi setiap hari lewat video call. Jiwa saya tenang melihat anak-anak tetap ceria di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun