Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perdana! Reaksi Siswa Korea Selatan Diajar Guru Indonesia!

21 September 2024   05:48 Diperbarui: 21 September 2024   23:15 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajar Physical Education di Jejuseo Middle School. (Sumber: dokumentasi pribadi)

Pada akhirnya saya merasakan atmosfir perdana mengajar langsung di kelas sekolah Korea Selatan di kota Jeju. Setelah menjalani proses aklimatisasi suasana kelas melalui observasi pembelajaran selama 2 minggu, kesempatan mengajar siswa Korea resmi terjadi setelah libur Chuseok.

Kamis, 19 September 2024 kemudian menjadi catatan sejarah saya sebagai guru Indonesia yang menjadi pendidik di sekolah Korea Selatan. Challenge utamanya adalah saya mengajar di SMP dengan predikat terbaik di bidang kurikulum di Korea Selatan.

Secara pribadi, saya tidak ada persiapan khusus memasuki kelas-kelas yang notabene menjadi kelas asing perdana saya selama menjadi guru. Materi perdana yang saya ajarkan terkait olahraga pada mata pelajaran Physical Education (PE).

Dalam waktu 2 minggu, saya fokus mengajar PE. Saya mengajar di kelas 2. Terdapat 15 kelas semua. 

Adapun konten pelajarannya adalah permainan tradisional Indonesia. Saya menawarkan permainan tradisional Toraja, yaitu Sisemba', Ma'kesseng dan Ma'poli Sambu'. Ketiga permainan ini terlebih dulu saya modifikasi agar sesuai dengan kebutuhan siswa Korea pada pelajaran PE.

Setelah berdiskusi dengan pihak sekolah, kami memutuskan fokus pada permainan Ma'kesseng dan Ma'poli Sambu'. Kedua permainan diajarkan sekaligus pada setiap pertemuan.

Pada hari perdana mengajar, saya masuk di dua kelas, yakni 2-14 (girl class) pada periode ketiga dan 2-8 (boy class) pada periode kelima.

Tempat pembelajaran tidak berlangsung di ruang kelas. Praktik langsung di gym hall. 

Apa respon pertama yang saya terima ketika berdiri perdana di depan siswa Korea? 

"Hello teacher. Hello teacher Roma." 

"Annyeonghaseyo"

Demikian sambutan perdana mereka sambil menunduk memberikan salam. 

Oleh karena kelas perdana adalah girl class, maka teriakan "hello teacher" itulah yang pertama menyambut saya.  

Sebelumnya mereka sudah banyak yang kenal nama saya karena setiap pagi selama 2 minggu pertama di Jejuseo Middle School, saya selalu berdiri di depan gerbang sekolah menyambut siswa. Kemudian, kami juga sempat berkenalan waktu observasi pembelajaran perdana.

Selanjutnya saya berkoordinasi dengan guru Phycical Education. Ia bisa bahasa Inggris sedikit, namun sangat terbatas. Saya menjelaskan permainan tradisional yang akan saya ajarkan. Ia bisa memahaminya. 

Sementara itu, penjelasan saya kepada siswa dalam bahasa Inggris. Sesekali menggunakan kosa kata Korea yang saya tahu. Guru PE sesekali pula membantu saya menerjemahkan ke dalam bahasa Korea.

Tak lupa saya memberikan makna dari permainan tradisional. Selain penjelasan, cara bermain saya praktikkan langsung. Wah, ternyata siswa cepat paham dan langsung tahu permainannya, meskipun menggunakan bahasa pengantar yang kadangkala sulit nyambung.

Oya, di awal pembelajaran, saya menyampaikan tujuan pembelajarannya. Mereka merespon dengan anggaran kepala dan tepuk tangan setelah mendapatkan terjemahan dari gurunya. 

Sikap malu-malu dan segan terhadap guru masih nampak dalam diri para siswa. Saya paham, karena itu adalah bagian dari pendidikan karakter mereka selama ini, patuh terhadap guru, khususnya di Jejuseo Middle School.

Namun, ketika mereka diminta tampil, semangatnya langsung menonjol. Semangat bermain seolah mengikuti kompetisi mereka tunjukkan. 

Setiap kelompok sepertinya enggan kalah. Semua siswa aktif mengikuti pelajaran. Mereka pun sangat komunikatif. Rajin bertanya dalam bahasa Korea, sesekali ada yang mencoba menggunakan bahasa Inggris semampunya.

Saya merasa sangat santai dalam membimbing siswa. Tak terasa waktu mengajar selesai.

Pada akhir pembelajaran, saya meminta respon berikut refleksi mereka terhadap materi pembelajaran dan cara mengajar saya. Hasilnya, mereka memuji cara mengajar yang saya jalankan. Mereka senang, meskipun ada kendala bahasa. Sejumlah siswa meminta untuk diadakan pertemuan lagi.

Selain itu, beberapa siswa bertanya berapa lama saya akan mengajar mereka. Ketika mereka tahun bahwa hanya sampai bulan November, raut muka mereka nampak berubah. Dari ceria menjadi murung.

Melalui bantuan terjemahan dari guru mereka, saya menyampaikan bahwa saya tak mungkin mengajar mereka dalam waktu yang lama. Saya dibatasi oleh kebijakan  VISA, saya juga adalah guru PNS di Indonesia yang tak mungkin mutasi kerja ke Korea Selatan.

Setelahnya mereka paham kondisinya. Sebelum berpisah, mereka meminta juga untuk diajar di kelas Bahasa Inggris. 

Terima kasih untuk kesempatan berharga ini. Salam hormat buat keluarga besar Jejuseo Middle School yang telah memberikan respon sangat positif perihal pembelajaran yang telah saya laksanakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun