Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Aktor Kunci Timnas Indonesia Mengimbangi Australia

10 September 2024   21:43 Diperbarui: 10 September 2024   22:04 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tom Haye berebut bola dengan Jackson Irvine. Sumber: Kapal Api

Indonesia berhasil meraih poin kedua di putaran ketiga babak kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Grup C. Jay Idzes dkk berhasil menahan imbang tim kuat Australia dengan skor 0-0.

Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (10/9/2024), anak asuh pelatih Shin Tae-yong tampil solid menahan gempuran Australia. Mengusung pola yang sama ketika melawan Arab Saudi, 5-4-1, Indonesia  berupaya kuat di lini belakang.

Marten Paes yang kini menjadi idola baru dan namanya terus diteriakkan suporter sepanjang laga di bentengi oleh Sandy Walsh, Rizky Ridho, Jay Idzes, Justin Hubner dan Calvin Verdonk.

Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On dan Ragnar Oratmangoen mengisi posisi gelandang. Sementara Rafael Struik menjadi striker tunggal.

Indonesia kalah jauh dari segi penguasaan bola. Australia dominan hingga 67%.

Tercatat 19 tembakan pemain Australia menggempur pertahanan Indonesia. Total 5 tembakan Aussie tepat sasaran. 

Jay Idzes dkk lebih mengandalkan serangan balik. Tercatat 2 kali upaya mereka mengancam gawang Matt Ryan dari 5 kali usaha. Dua shot on gol timnas Indonesia tercipta di menit-menit awal babak pertama.

Selanjutnya, permainan terus di bawah kendali Australia. Dari sisi kecepatan, Matt Ryan cs lebih baik. Mereka unggul dalam kecepatan dan olah bola. Hanya saja, susah menembus rapatnya pertahanan yang dirancang Shin Tae-yong.

Australia memang tak dinaungi Dewi Fortuna. 15 kali tendangan sudut, tak satu pun yang dikonversi menjadi gol.

Witan Sulaiman masuk menggantikan Rafael Struick di babak kedua. Permainan Indonesia mulai menghibur setelah 10 menit babak kedua berjalan. 

Pada menit ke-56, Marselino berupaya melepaskan tembakan, tetapi masih melambung.

Memasuki menit ke-67, melalui serangan balik cepat, upaya Marselino hampir saja berbuah penalti ketika ia dijatuhkan di kotak penalti Australia. Tapi, wasit tak menganggapnya sebuah pelanggaran. 

Menit ke-70, pelatih Shin Tae-yong memasukkan Tom Haye menggantikan Ivar Jenner. Haye yang populer dengan sebutan professor memang sedikit membawa rasa aman di sisi pertahanan timnas.

Peluang emas Australia terjadi di menit ke-85, tetapi sekali lagi dimentahkan oleh pagar betis Indonesia.

Secara kualitas permainan, Indonesia di bawah tim tamu. Serangan Indonesia banyak terhenti di depan garis pertahanan Australia. Dukungan untuk striker kurang maksimal dari kedua sisi sayap karena Oratmangoen dan Marselino juga turut mengamankan pertahanan.

Pemain Australia sendiri terlihat frustasi menghadapi permainan rapat timnas Indonesia di pertahanan. Hal ini terbukti dengan tiga kartu kuning yang diterima pasukan Graham Arnold di babak kedua.

Sebuah peluang di menit ketiga injury time babak kedua gagal dimanfaatkan Witan Sulaiman. Pergerakan Calvin Verdonk dan Pratama Arhan berhasil menembus pertahanan Negeri Kanguru, tetapi tidak mengancam gawang Matt Ryan.

Atas hasil imbang ini, Indonesia telah mengumpulkan 2 poin dari dua laga. Menduduki posisi empat klasemen sementara grup C, unggul atas Australia dan Cina. 

Raihan 1 poin melawan Australia adalah poin berharga timnas Indonesia sebelum bertolak ke Bahraian tanggal 11 Oktober 2024 mendatang menjalani laga ketiga penyisihan grup C.

Pertandingan ini pun cukup menarik. Berikut ini, beberapa aktor kunci keberhasilan timnas Indonesia menahan imbang Australia. 

Shin Tae-yong.

Pelatih asal Korea Selatan ini tampil tenang sepanjang laga. Instruksinya berjalan dengan optimal. Pilihan pergantian pemain pun di luar dugaan, tetapi mampu memberikan dampak signifikan.


Marteen Paes

Marteen Paes tampil solid di bawah mistar gawang. Salah satu penyelamatan gemilangnya hadir pada menit ke-67.

Jay Idzes

Kapten timnas ini sangat baik mengontrol pertahanan Garuda. Ia juga solid mengatur koordinasi dengan rekan-rekannya, secara khusus di lini pertahanan.

Konsentrasi tinggi Jay Idzes dkk patut diacungi jempol. Meskipun terus ditekan, pemain Garuda sesekali mampu melakukan serangan balik.

Ragnar Oratmangoen

Pemain yang satu ini adalah gelandang pengangkut air timnas. Ia tak kenal lelah. Ia terus bergerak dan berlari, bertahan dan membangun serangan. Tak segan, ia berani berada fisik dengan pemain lawan.

Calvin Verdonk

Berada pada poros yang sama dengan Oratmangoen, Verdonk adalah tipikal bek sayap yang rajin menyerang dan kuat di pertahanan. Meskipun kali ini minim peluang, Verdonk adalah jaminan keamanan di bagian pertahanan.

Suporter

Gemuruh suporter timnas dengan gaya klasik dan khas mereka mampu membakar semangat Jay Idzes dkk. Terus bernyanyi dan meneriakkan nama Marteen Paes sepertinya sukses menggertak alur permainan Australia.

Ayo Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun