Pada menit ke-56, Marselino berupaya melepaskan tembakan, tetapi masih melambung.
Memasuki menit ke-67, melalui serangan balik cepat, upaya Marselino hampir saja berbuah penalti ketika ia dijatuhkan di kotak penalti Australia. Tapi, wasit tak menganggapnya sebuah pelanggaran.Â
Menit ke-70, pelatih Shin Tae-yong memasukkan Tom Haye menggantikan Ivar Jenner. Haye yang populer dengan sebutan professor memang sedikit membawa rasa aman di sisi pertahanan timnas.
Peluang emas Australia terjadi di menit ke-85, tetapi sekali lagi dimentahkan oleh pagar betis Indonesia.
Secara kualitas permainan, Indonesia di bawah tim tamu. Serangan Indonesia banyak terhenti di depan garis pertahanan Australia. Dukungan untuk striker kurang maksimal dari kedua sisi sayap karena Oratmangoen dan Marselino juga turut mengamankan pertahanan.
Pemain Australia sendiri terlihat frustasi menghadapi permainan rapat timnas Indonesia di pertahanan. Hal ini terbukti dengan tiga kartu kuning yang diterima pasukan Graham Arnold di babak kedua.
Sebuah peluang di menit ketiga injury time babak kedua gagal dimanfaatkan Witan Sulaiman. Pergerakan Calvin Verdonk dan Pratama Arhan berhasil menembus pertahanan Negeri Kanguru, tetapi tidak mengancam gawang Matt Ryan.
Atas hasil imbang ini, Indonesia telah mengumpulkan 2 poin dari dua laga. Menduduki posisi empat klasemen sementara grup C, unggul atas Australia dan Cina.Â
Raihan 1 poin melawan Australia adalah poin berharga timnas Indonesia sebelum bertolak ke Bahraian tanggal 11 Oktober 2024 mendatang menjalani laga ketiga penyisihan grup C.
Pertandingan ini pun cukup menarik. Berikut ini, beberapa aktor kunci keberhasilan timnas Indonesia menahan imbang Australia.Â
Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan ini tampil tenang sepanjang laga. Instruksinya berjalan dengan optimal. Pilihan pergantian pemain pun di luar dugaan, tetapi mampu memberikan dampak signifikan.