Sesuai dengan jadwal di tiket pesawat, penerbangan ke Jeju Island pada pukul 16:30. Mr Moon Sik dan Ms Lee Ah-hyun mengajak kami ke Cafe di lantai 3 bandara untuk menikmati minuman sambil menunggu jadwal penerbangan.
Banyak hal kami perbincangkan selama kurang lebih sejam. Mr Moon Sik banyak bertanya tentang Toraja. Saya memberikan penjelasan yang membuatnya terkesima, termasuk keberadaan patung Yesus tertinggi di dunia di Buntu Burake. Ia pun sempat membuka Google maps untuk melihat lokasi Tana Toraja.
Demikian pula dengan Ms Lee Ah,-hyun, kami saling berbagi informasi umum tentang pendidikan dan sesekali berpindah ke pertanyaan personal.
Pukul 16:00 kami berpindah ke ruang tunggu. Penumpang yang akan pergi ke Jeju sangat banyak. Ya, Jeju Island adalah tujuan banyak orang. Sampai-sampai tiket pesawat sudah habis untuk minggu mendatang pada bulan September di masa libu nasional Korea Selatan.
Kami masuk pesawat sekitar pukul 16:30, pesawat lepas landas menjelang pukul 17:00. Dari atas langit bandara Gimpo, tampak keindahan daratan Korea Selatan. Sayangnya saya tak sempat mengabadikan foto karena tempat duduk saya di dekat lorong kabin.
Sekitar 50 menit dari bandara Gimpo ke Jeju, daratan Pulau Jeju sudah nampak. Luar biasa! Pesawat Jeju Air mendarat dengan mulus di Jeju Internastional Airport pada pukul 17:58.
Bandara Jeju cukup besar, apalagi berstatus internasional. Banyak wisatawan asing lalu lalang di bandara.Â
Setelah mengambil koper, Mr. Kang Moon Sik mengajak kami berfoto di bandara. Selanjutnya, sebuah mobil pick up milik Mr. Moon Sik datang menjemput koper dan tas.Â
Sekali lagi Mr. Kang Moon Sik dan Ms Lee Ah-hyun mengajak berfoto di sekitar bandara sebelum naik ke parkiran bandara.