Jeju Island atau Pulau Jeju dikenal sebagai pusat wisata di Korea Selatan. Selama ini, Jeju banyak saya tonton lewat konten YouTuber atau film dokumenter secara online.
Kini, melalui program Pertukaran Guru Indonesia-Korea 2024, saya akhirnya akan menginjakkan kaki di Pulau yang katanya menjadi salah satu pusat pembuatan film dan drama Korea.
Setelah menyelesaikan kegiatan di Seoul, hari ini, Jumat, 30 Agustus 2024 saya bersama bapak M. Jufrianto bertolak menuju Pulau Jeju.
Sebelumnya, pihak APCEIU-UNESCO selaku penyelenggara pertukaran guru ini telah mengumpulkan kepala sekolah dan mentor teacher dari host school. Mereka ikut bersama kami dalam acara Welcoming Ceremony.
Kami berkenalan dengan kepala sekolah dan mentor teacher dari host school, yakni Mr. Kang Moon Sik dan Ms Lee Ah-hyun. Mereka sangat ramah. Saya memberikan passapu' Toraja dan kopi Toraja buat Mr. Moon Sik. Sementara buat Ms Ah-hyun, saya memberikan selendang tenun Toraja.Â
Rekan saya, pak Jufrianto dari Takalar juga memberikan cinderamata buat kepala sekolah dan mentor teacher.
Pukul 13:30, dari Hotel Ramada Sindorim, Seoul kami menggunakan taksi untuk menuju bandara Gimpo. Bandara ini adalah salah satu bandara lokal berkelas internasional di di Seoul.Â
Kurang lebih satu jam perjalanan dari hotel untuk tiba di Bandara Gimpo. Sepanjang perjalanan saya menikmati suasana dan kehidupan warga Korea. Sekali lagi banyak warga jalan kaki.
Kami tiba di bandara Gimpo pada pukul 14:30. Ms Lee Ah-hyun selaku mentor teacher yang telah memesankan tiket pesawat sebelumnya, membantu kami mengurus dokumen buat boarding pass, penyesuaian data paspor dan bagasi. Kami akan menggunakan pesawat Jeju Air.
Sesuai dengan jadwal di tiket pesawat, penerbangan ke Jeju Island pada pukul 16:30. Mr Moon Sik dan Ms Lee Ah-hyun mengajak kami ke Cafe di lantai 3 bandara untuk menikmati minuman sambil menunggu jadwal penerbangan.
Banyak hal kami perbincangkan selama kurang lebih sejam. Mr Moon Sik banyak bertanya tentang Toraja. Saya memberikan penjelasan yang membuatnya terkesima, termasuk keberadaan patung Yesus tertinggi di dunia di Buntu Burake. Ia pun sempat membuka Google maps untuk melihat lokasi Tana Toraja.
Demikian pula dengan Ms Lee Ah,-hyun, kami saling berbagi informasi umum tentang pendidikan dan sesekali berpindah ke pertanyaan personal.
Pukul 16:00 kami berpindah ke ruang tunggu. Penumpang yang akan pergi ke Jeju sangat banyak. Ya, Jeju Island adalah tujuan banyak orang. Sampai-sampai tiket pesawat sudah habis untuk minggu mendatang pada bulan September di masa libu nasional Korea Selatan.
Kami masuk pesawat sekitar pukul 16:30, pesawat lepas landas menjelang pukul 17:00. Dari atas langit bandara Gimpo, tampak keindahan daratan Korea Selatan. Sayangnya saya tak sempat mengabadikan foto karena tempat duduk saya di dekat lorong kabin.
Sekitar 50 menit dari bandara Gimpo ke Jeju, daratan Pulau Jeju sudah nampak. Luar biasa! Pesawat Jeju Air mendarat dengan mulus di Jeju Internastional Airport pada pukul 17:58.
Bandara Jeju cukup besar, apalagi berstatus internasional. Banyak wisatawan asing lalu lalang di bandara.Â
Setelah mengambil koper, Mr. Kang Moon Sik mengajak kami berfoto di bandara. Selanjutnya, sebuah mobil pick up milik Mr. Moon Sik datang menjemput koper dan tas.Â
Sekali lagi Mr. Kang Moon Sik dan Ms Lee Ah-hyun mengajak berfoto di sekitar bandara sebelum naik ke parkiran bandara.
Kami menggunakan mobil Mr Moon Sik menuju apartemen yang akan menjadi tempat tinggal kami. Sebelumnya, kami diajak melihat sekolah Jejuseo Middle School. Lokasinya mudah didapatkan. Kira-kira 1,2 km dari apartemen Eco de Paris.Â
Setibanya kami di apartemen, Mr Kang Moon Sik dan Ms Lee Ah-hyun langsung menunjukkan kamar penginapan. Kamar pak Jufrianto ada di lantai 9. Sementara kamar untuk saya ada di lantai 15.
Ms Lee Ah-hyun memandu kami cara mengoperasikan pintu kamar yang berbasis digital. Demikian pun dengan pengoperasian standar fasilitas dalam kamar penginapan.
O ya, satu hal yang penting lagi, bagian pintu masuk apartemen di lantai 1. Ms Lee Ah-hyun memandu cara membuka gatel dari kaca tersebut menggunakan smart card.
Ms Lee Ah-hyun selanjutnya mengajak kami melihat tempat berbelanja di lantai 1 apartemen. Bergabung bersama kami seorang ibu guru tekan dari Ms Ah-hyun. Kami diajak melihat tempat penting di sekitar apartemen. Selain tempat berbelanja dan taman, kami juga diajak melihat tempat pembuangan sampah.
Pekerjaan awal kami berikutnya adalah berbelanja kebutuhan dasar di apartemen. Setelah mengunjungi dua toko, akhirnya kami bergerak ke Daiso. Toko ini dikenal sebagai tempat belanja murah di Korea Selatan.
Barang belanja kami cukup banyak. Satuntas belanjaan besar yang berisi kebutuhan cuci pakaian, mandi, peralatan dapur, dll.Â
Lewat pukul 9 malam, kami kembali tiba di kamar masing-masing ditemani Ms Ah-huyn. Kemudian ia pamit. Jarak dari tempat tinggal kami ke kediaman Ms Ah-hyun tergolong jauh, 30 menit naik bus.
Terima kasih yang sebesar-besarnya buat Mr Kang Moon Sik yang telah banyak membantu kami pada hari pertama di Jeju. Secara khusus buat mentor teacher kami, Ms Lee Ah-hyun, yang sangat baik hati pula memandu dan membantu kami. Ia ramah, murah senyum dan tiada lelah bergerak ke sana ke mari untuk memberikan pelayanan terbaik.
Salam hangat dari Jeju Island, Korea Selatan, 30 Agustus 2024.
Yulius Roma Patandean
Peserta Korea-Indonesia Teacher Exchange 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H