Sukses berolahraga tidak selalu terkait dengan fasilitas modern atau jenis olahraganya. Demikian pula dengan tempat atau lokasinya. Sehingga, tak perlu mahal pula untuk sehat. Kadang kala kalimat ini banyak terdengar di sekeliling kita.Â
Ketika saya merenungkannya, memang benar. Bagaimana caranya? Sederhana saja, jalan kaki.Â
Secara pribadi, kebiasaan jalan kaki ini sudah terbentuk sejak kecil. Ketika ada kegiatan yang menuntut jalan kaki untuk durasi yang lama pada medan yang panjang pula, tubuh saya bisa merespon dengan baik. Ya, ala bisa karena terbiasa.Â
Harus diakui bahwa ketersediaan kendaraan bermotor telah banyak menunjang mobilitas masyarakat. Jalan kaki hanya sesekali dilakukan oleh banyak orang.
Dalam banyak aktifitas harian, opsi jalan kaki masih banyak saya lakukan. Memang lebih praktis naik kendaraan. Hanya saja, jalan kaki kadang lebih sukses dalam menuntaskan kegiatan dibanding kendaraan.
Dengan rutin melakukan aktifitas jalan kaki setiap hari, saya bisa merasakan dampak positifnya bagi tubuh. Diantaranya, berat badan saya bisa terkontrol. Harus saya akui bahwa berat badan dalam lima tahun terakhir melonjak drastis. Ini efek dari tingginya tuntutan pekerjaan administratif di depan komputer. Banyak duduk, sering ngemil dan selalu makan makanan dengan lauk bahan dasar gorengan telah memicu perut buncit.Â
Nah, terbiasa jalan kaki setiap hari inilah yang sedikit banyak membantu saya menurunkan berat badan.Â
Sebenarnya, saya tidak membiasakan untuk mengukur sejauh mana saya melangkah atau sudah berapa langkah saya produksi setiap hari. Hanya saja, ada aplikasi di smartphone saya yang ternyata setiap hari merekam aktifitas saya melangkah.Â
Tanpa meminta laporan, layar beranda smartphone rutin menunjukkan dan memberikan informasi, misalnya "Hari ini Anda telah melangkah 4859 langkah."
Layanan aplikasi Jovi Home pada smartphone jenis Vivo inilah yang setiap hari rutin memberikan laporan berapa langkah yang saya produksi setiap hari. Di samping itu, juga memberikan laporan berapa volume air yang telah saya minum setiap hari.Â
Sementara itu, untuk aktifitas harian, saya meluangkan waktu setiap pagi untuk berjalan kaki mengelilingi lorong atau ruas jalan di sekitar tempat tinggal di kota Makale. Durasi yang saya habiskan biasanya 20-25 menit.Â
Bangun pagi, sebelum melakukan akftoftas lain, saya sudah pakai sepatu olahraga dan tinggal memilih, rute mana yang akan saya lalui. Saya memilih tidak lari seperti warga lainnya. Saya hanya jalan kaki dalam kecepatan tertentu. Niat saya bukan untuk melangsingkan perut yang sudah terlanjur buncit.Â
Tetapi, memang, dampak dari jalan kaki setiap hari inilah yang membuat berat  badan mulai turun. Akhir tahun lalu ada di angka 76 kg. Untuk hari ini sudah turn ke angka 74 kg.Â
Ya, mungkin saja bukan hanya efek jalan kaki pengaruh turunnya berat badan, tetapi termasuk kontrol pada makanan. Harus saya akui bahwa jalan kaki setiap hari banyak mempengaruhi produktifitas saya.Â
Istirahat lebih teratur dan tidur makin nyenyak telah saya alami selama aktif jalan kaki. Efek berkeringat dan tubuh aktif sepertinya mendorong perilaku tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H