Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Pendeta Yunus Marthen Baso, Pejuang Ternak Lokal Toraja

16 Agustus 2024   14:56 Diperbarui: 16 Agustus 2024   15:03 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendeta Baso sedang menyuntik anak babi warga. Sumber: dok. Yunus Marthen Baso

Di Salubarani, pendeta Baso sukses mengajak puluhan anggota gereja sukses sebagai peternak babi dan kerbau. Puluhan hingga ratusan ekor babi telah dimiliki satu kepala keluarga. 

Bersama pendeta Yunus Marthen Baso usai pelayanan ibadah hari Minggu di awal Agustus 2024. Sumber: dokumentasi pribadi.
Bersama pendeta Yunus Marthen Baso usai pelayanan ibadah hari Minggu di awal Agustus 2024. Sumber: dokumentasi pribadi.

Ketika serangan virus ASF mengganas, pendeta Baso berhasil melakukan edukasi yang menjadikan babi-babi di Salubarani tidak menderita serangan ASF. Kondisi ini membuat warga gereja menjadi jutawan. Harga babi melonjak drastis. Sementara kebutuhan anak babi dan daging babi makin tinggi karena tingginya permintaan untuk kegiatan adat rambu solo' dan rambu tuka'. Sekali menjual puluhan ekor anak babi dan babi siap potong, nilainya mencapai puluhan juta rupiah.

Dengan demikian, warga gereja sejahtera, maka gereja pun ikut terdampak. Persembahan warga untuk pelayanan dan pembangunan gereja makin tinggi pula.

Selain itu, pendeta Baso juga aktif mengedukasi dan melatih warga cara membuat pakan ternak babi yang sehat dan menggemukkan babi. Dengan cara fermentasi tradisional, babi peliharaan warga gereja di Salubarani bisa dipanen pada usia 3-6 bulan saja dengan kisaran harga 2,7 - 3,5 juta per ekor.

Pendeta Baso sedang menyuntik anak babi warga. Sumber: dok. Yunus Marthen Baso
Pendeta Baso sedang menyuntik anak babi warga. Sumber: dok. Yunus Marthen Baso

Jauh sebelum virus ASF menyerang ternak babi di Indonesia, pendeta Yunus Marthen Baso telah bergerak dalam mengobati ternak warga. Bukan hanya babi saja, ia pun dikenal spesialis menangani kerbau, sapi dan kambing. 

Hampir setiap minggu pendeta Yunus Marthen Baso meninggalkan jemaat tempat ia melayani hanya untuk memenuhi undangan warga dari tempat yang berbeda-beda untuk memberikan pelatihan terkait peternakan babi dan kerbau. 

Berbekal pengalaman pribadi ditambah pengalaman mengikuti berbagai pelatihan terkait budidaya ternak dalam negeri hingga internasional, pendeta Yunus Marthen Baso tiada henti berbagi ilmu yang memberdayakan masyarakat. 

Meskipun memiliki latar belakang pendeta Gereja Toraja, ia tetap dengan senang hati melayani permintaan dari kalangan lainnya, temasuk warga non-Kristen. Ia tak segan dan ringan tangan mendatangi warga non-Kristen yang membutuhkan uluran tangannya dalam menangani penyakit ternak, mengecek kehamilan ternak hingga perawatan berkala ternak.

Tak pernah pendeta Baso menolak ketika ada permintaan warga untuk menangani ternak. Inilah yang sepadan dengan nama bekennya, pandita bai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun