Jorji terus berupaya mengimbangi An Se Young dengan berusaha keras mengejar setiap penempatan shuttle cock dari lawan. Namun, usahanya tidak cukup. Jorji menyerah di set kedua dengan skor 13-21.
Pada set ketiga yang menjadi set penentuan siapa yang berhak maju ke final, Jorji langsung tertinggal 0-3 dari An Se Young.Â
Jorji berusaha keras mengejar poin, tapi masih tertinggal 1-5. Dua poin beruntun diraih Jorji dan membuat skor 3-6.
An Se Young terlihat mendikte permainan Jorji dan berupaya mengontrol laga di set ketiga. Berkali-kali ia mengajak Jorji bermain lob dan menunggu Jorji melakukan kesalahan sendiri.Â
Hasilnya efektif. Jorji tak mampu mengembangkan permainan, tak mampu menambah Poin dan tertinggal jauh di interval set ketiga dengan skor 3-11.
Usai turun minum, keduanya saling berbagi poin, 4-12. Jorji mengerahkan kemampuannya untuk mengejar skor, 6-13. Hanya saja, An Se Young kembali mengunci perolehan poin Jorji pada kedudukan 6-15.
Empat poin beruntun berhasil dicapai Jorji untuk membuat skor 10-16. Tak lama berselang, Jorji menambah skor dan menipiskan jarak menjadi 13-16. Permainan pun seolah hidup kembali untuk Jorji.Â
An Se Young seperti tersentak dari perolehan poin Jorji. Ia pun berupaya mengamankan keunggulan dan kembali unggul jauh 13-18.
Poin krusial ketika Jorji tertinggal 15-20. Jorji pun hanya mampu menambah satu poin dan kalah 16-21.
Sebuah perjuangan heroik dan tak kenal lelah. Jorji masih akan berjuang memperebutkan medali perunggu esok hari. Semoga, sekeping perunggu bisa menjadi pelipur lara kontingen bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024.