Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Olimpiade Paris 2024: Gregoria Mariska Terhenti Langkahnya di Semifinal Bulu Tangkis Tunggal Putri

4 Agustus 2024   14:43 Diperbarui: 4 Agustus 2024   14:51 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gregoria Mariska Tunjung. Sumber: Yohan Nonotte via @badmintonupdates.

Gregoria Mariska Tunjung gagal lolos ke babak final bulu tangkis tunggal putri. Menghadapi An Se Young di babak semifinal cabang bulu tangkis nomor tunggal putri, Minggu siang, 4 Agustus 2024 WIB di Adidas Arena, Paris; Satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di cabang bulu tangkis ini menyerah rubber game, 21-11, 13-21 dan 16-21.

Sejarah dan rekor pertemuan keduanya tidak berpihak kepada Gregoria Mariska. Pada laga terakhir di Singapore Open 2024, Jorji kalah dua set; 14-21, 21-23.

Jorji gagal mengalahkan An Se Young untuk pertama kalinya. 

Kekalahan Jorji sekaligus menjadi sejarah hitam bulu tangkis Indonesia. Untuk pertama kalinya sejak dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia tanpa medali emas. Tradisi medali emas pun terhenti. 

Memulai set pertama, Jorji langsung bermain apik. Ia langsung unggul 4-0. Sesaat kemudian, An Se Young mencoba mengejar. Jorji tampil tenang dan masih memimpin 4 poin pada kedudukan 8-4.

Memasuki interval set pertama, Jorji unggul 11-6. 

Jorji yang menempati unggulan ketujuh semakin tampil prima menghadapi unggulan pertama asal Korea Selatan tersebut. Jorji pun menjauh 14-7.

Permainan peringkat satu dunia semakin tidak berkembang dan menjadikan Jorji semakin jauh memimpin 18-10. Tanpa perlawanan sengit, Jorji menutup set pertama dengan keunggulan 21-11.

Memasuki set kedua, An Se Young giliran tampil agresif. Jorji yang belum pernah menang dalam tujuh kali pertemuan dengan An Se Young langsung tertinggal 5-8.

Jorji sempat mengejar poin hingga kedudukan 7-8. Namun, An Se Young mulai konsisten dan menutup interval set kedua dengan keunggulan  9-11.

Jorji terus berupaya mengimbangi An Se Young dengan berusaha keras mengejar setiap penempatan shuttle cock dari lawan. Namun, usahanya tidak cukup. Jorji menyerah di set kedua dengan skor 13-21.

Pada set ketiga yang menjadi set penentuan siapa yang berhak maju ke final, Jorji langsung tertinggal 0-3 dari An Se Young. 

Jorji berusaha keras mengejar poin, tapi masih tertinggal 1-5. Dua poin beruntun diraih Jorji dan membuat skor 3-6.

An Se Young terlihat mendikte permainan Jorji dan berupaya mengontrol laga di set ketiga. Berkali-kali ia mengajak Jorji bermain lob dan menunggu Jorji melakukan kesalahan sendiri. 

Hasilnya efektif. Jorji tak mampu mengembangkan permainan, tak mampu menambah Poin dan tertinggal jauh di interval set ketiga dengan skor 3-11.

Usai turun minum, keduanya saling berbagi poin, 4-12. Jorji mengerahkan kemampuannya untuk mengejar skor, 6-13. Hanya saja, An Se Young kembali mengunci perolehan poin Jorji pada kedudukan 6-15.

Empat poin beruntun berhasil dicapai Jorji untuk membuat skor 10-16. Tak lama berselang, Jorji menambah skor dan menipiskan jarak menjadi 13-16. Permainan pun seolah hidup kembali untuk Jorji. 

An Se Young seperti tersentak dari perolehan poin Jorji. Ia pun berupaya mengamankan keunggulan dan kembali unggul jauh 13-18.

Poin krusial ketika Jorji tertinggal 15-20. Jorji pun hanya mampu menambah satu poin dan kalah 16-21.

Senyum Jorji bersama An Se Young usailaga semifinal tunggal putri. Sumber: screenshot channel Vidio 1.
Senyum Jorji bersama An Se Young usailaga semifinal tunggal putri. Sumber: screenshot channel Vidio 1.

Sebuah perjuangan heroik dan tak kenal lelah. Jorji masih akan berjuang memperebutkan medali perunggu esok hari. Semoga, sekeping perunggu bisa menjadi pelipur lara kontingen bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Sementara itu, di babak final bulu tangkis tunggal putri, An Se Young akan menghadapi pemenang antara He Bingjiao melawan Carolina Marin. 

Perjuangan Jorji untuk menjaga tradisi medali belum berkahir, meskipun bukan medali emas olimpiade lagi. 

Terima kasih Jorji untuk perjuangannya hingga tetes keringat terakhir. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun