Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Olimpiade Paris 2024: Lampu Merah untuk Bulu Tangkis Indonesia

3 Agustus 2024   11:21 Diperbarui: 3 Agustus 2024   11:29 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teriakan Gregoria Mariska Tunjung usai mengalahkan Kim Ga Eun di babak 17 besar Olimpiade Paris 2024. Sumber: NOC Indonesia.

Gregoria Mariska Tunjung akan menentukan nasib kontingen bulu tangkis. Jika kalah dari mantan tunggal putri nomor satu dunia, Ratchanok Intanon, maka resmilah Indonesia tanpa medali di Olimpiade Paris 2024 dari cabang bulu tangkis. 

Sebuah sejarah yang akan sulit diterima. Baik oleh PBSI maupun rakyat Indonesia. 

Melihat kondisi ini, sudah saatnya induk bulu tangkis, PBSI untuk segera berbenah dan introspeksi diri. 

Pembenahan harus dilakukan di semua aspek. Pembenahan ini bukan jangka pendek tetapi jangka panjang. 

Dimulai dari cuci gudang jajaran pengurus di tubuh PBSI. Dari pucuk pimpinan, ketua umum hingga direktur teknik. 

Kesejahteraan pelatih dan pemain juga wajib menjadi perhatian. Kaburnya para pelatih dan pemain tidak lepas dari kesejahteraan dan jaminan masa depan mereka. 

Kembalikan para pelaku murni bulu tangkis tanah air. Berikan mereka kesempatan untuk menyusun program, mencari bibit atlet dan merumuskan kebijakan yang menguntungkan semua orang. 

Jika, Rexy Mainaky memilih membesarkan bulu tangkis Malaysia, maka seharusnya menjadi tamparan keras PBSI. Rexy adalah legenda tepok bulu nasional dan dunia. Komitmen, pengalaman, motivasi dan perjuangannya di dunia bulu tangkis wajib dihargai negara sendiri. 

Regenerasi pemain di pelatnas harus meninggalkan ragam kepentingan. Baik kepentingan individu, kelompok maupun politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun