Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Olimpiade Paris 2024: Lampu Merah untuk Bulu Tangkis Indonesia

3 Agustus 2024   11:21 Diperbarui: 3 Agustus 2024   11:29 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teriakan Gregoria Mariska Tunjung usai mengalahkan Kim Ga Eun di babak 17 besar Olimpiade Paris 2024. Sumber: NOC Indonesia.

Rentetan hasil negatif dialami kontingen bulu tangkis Indonesia di gelaran Olimpiade Paris 2024. Sepertinya harapan semakin menipis. Mimpi masih mungkin, tetapi berat. 

Jika sejak Olimpiade Barcelona 1992 ketika cabang olahraga bulu tangkis pertama kali dipertandingkan secara resmi di pesta olahraga terbesar dunia ini Indonesia sukses mencetak sejarah dengan mengawinkan medali emas tunggal putra dan tunggal putri; lalu, pada event empat tahunan selanjutnya selalu menjaga tradisional keping emas, maka di tahun 2024 sepertinya akan menjadi klimaks mimpi indah itu. 

Bekal bagus dibawa kontingen bulu tangkis Indonesia ke Paris. Dari total 9 pemain yang berangkat, ada dua juara All England 2024 lolos ke Olimpiade. Mereka adalah Jonatan Christie dan ganda putra, Fajar Alfian/M. Rian Ardianto. 

Selain dua nomor tersebut, Rinov Rivalry/Pitha Haningtyas Mentari bertanding di nomor ganda campuran. Anthony Sinisuka Ginting di nomor tunggal putra dan Gregoria Mariska Tunjung di nomor tunggal putri. Artinya, Indonesia meloloskan wakil di semua nomor. 

Di Olimpiade Tokyo 2002, cabor yang menjadi karakter Indonesia di olah raga dunia ini, masih sukses meraih satu medali emas dan satu medali perunggu. Sekeping emas dipersembahkan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Anthony Sinisuka Ginting merebut medali perunggu. 

Greysia Polii kemudian pensiun dari pelatnas. Posisinya digantikan Siti Fadia. Berpasangan dengan Apriyani Rahayu, pemegang medali emas ternyata tak membawa tuah di sektor ganda putri. Pasangan Apriyani/Siti langsung rontok di babak penyisihan grup. Mereka tiga kali kalah dalam tiga kali tanding. 

Kondisi hampir serupa terjadi pada tunggal putra. Juara All England 2024, Jonatan Christie juga bertekuk lutut di babak 16 besar. 

Demikian pula Anthony Sinisuka Ginting. Berbekal pengalaman Olimpiade Tokyo dan raih medali, secara mental seharusnya sudah terjaga. Namun, Ginting rontok di babak 16 besar dari pemain tuan rumah Prancis. 

Ganda campuran pun sudah rontok pula di penyisihan grup. 

Memasuki tanggal 3 Agustus 2024, hanya tersisa satu wakil Indonesia. Tunggal putri, yang tidak diperhitungkan justru masih bisa melakukan kinerja positif hingga melaju ke babak 8 besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun