Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Olimpiade Paris 2024: Bulutangkis Sisakan Dua Nomor di Babak Knockout

1 Agustus 2024   03:30 Diperbarui: 1 Agustus 2024   06:13 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Sinisuka Ginting harus mengakui keunggulan wakil tuan rumah, Toma Junior Junior Popov, pada laga kedua Grup H, Olimpiade Paris 2024 | NOC Indonesia/Naif Muhammad Al as

Satu per satu wakil kontingen Indonesia di cabang olahraga bulutangkis Olimpiade Paris 2024 mulai berguguran. Mereka rontok di babak penyisihan grup. 

Setelah ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti dan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Hanintyas Mentari lebih dulu tersingkir, kini menyusul dua tunggal putra yang diandalkan Pelatnas Cipayung. Mereka justru secara mengejutkan ikut angkat koper lebih dini. 

Jonathan Christie mengawali kegagalan tunggal putra. Jojo gagal bersaing di grup L. 

Teranyar, Anthony Sinisuka Ginting yang mengikuti jejak Jojo. Ginting terhenti di babak penyisihan grup H setelah kalah di partai ketiga yang menentukan. 

Ginting yang menempati unggulan ke-9 secara tak terduga kalah dari wakil tuan rumah, Toma Junior Popov. Ginting menyerah rubber set, 19-21, 21-17 dan 15-21.

Tiga set permainan yang berlangsung marathon, Anthony Ginting selalu tertekan dari Popov. Meskipun sempat membalikkan skor di set kedua, tetapi Popov yang tampil di depan publik sendiri mampu mengakhiri mimpi Ginting. 

Hasil akhir Anthony Ginting melawan Toma Junior Popov. Sumber: diolah dari @INABadminton
Hasil akhir Anthony Ginting melawan Toma Junior Popov. Sumber: diolah dari @INABadminton

Bagi Anthony Ginting, kegagalan di Paris 2024 adalah sebuah penurunan prestasi. Padahal empat tahun yang lalu, Ginting sukses masuk semifinal dan meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.

Atas pencapaian ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah keikutsertaan cabor bulutangkis di Olimpiade, Indonesia tidak menempatkan satu pun wakilnya di babak 16 besar di nomor tunggal putra. 

Sejak dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992, Merah Putih konsisten meloloskan tunggal putra. Dimulai dari Alan Budi Kusuma, Ardy B. Wiranata, Hermawan Kusuma (1992); Joko Supriyanto, Haryanto Arbi, Alan Budi Kusuma (1996); Taufik Hidayat, Marleve Mainaky, Hendrawan (2000); Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro (2004); Sony Dwi Kuncoro (2008); Simon Santoso, Taufik Hidayat (2012); Tommy Sugiarto (2016); dan Anthony Sinisuka Ginting, Jonathan Christie (2020). 

Indonesia kini hanya menyisakan dua nomor di cabang bulutangkis di babak gugur. Mereka adalah tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung dan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. 

Harapan besar meraih medali tentunya kini bertumpu pada dua nomor tersisa. Gregoria Mariska Tunjung, yang tampil baik dengan predikat juara grup G, akan melanjutkan peruntungannya di babak 16 besar menghadapi juara grup H, Kim Ga Eun dari Korea Selatan.

Sementara Fajar Alfian/M. Rian Ardianto akan bersua unggulan pertama asal negeri Tirai Bambu, Liang Weikeng/ Wang Chang. Pasangan FajRi lolos sebagai runner up grup C dan Liang/Wang adalah juara grup A. 

Melihat data ini, peluang Indonesia untuk merebut dan mempertahankan tradisi medali emas dari cabang bulutangkis semakin menipis. Apalagi jika melihat permainan wakil dari negara lain. Mereka penuh kejutan dan konsisten. India, tuan rumah Prancis, Malaysia, Korea Selatan dan Cina masih dominan. 

Secara keseluruhan, memasuki hari keempat Olimpiade Paris 2024, kontingen Indonesia belum meraih medali. Jepang memimpin perolehan medali dengan 7 emas, 2 perak dan 4 perunggu. Disusul Cina dengan 6 emas, 6 perak dan 2 perunggu. Australia beradi di posisi ketiga dengan koleksi 6 emas, 4 perak dan 2 perunggu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun