Sekitar 5 kilometer memasuki perbatasan kabupaten Enrekang, ada satu jalan menukik turun yang sudah rusak parah. Dari arah berlawanan, truk ekspedisi dan kontainer sering tersendat karena tak kuat mendaki.Â
Selain itu, jalan berlubang banyak ditemui sebelum tiba di ruas jalan Mallaga menuju Kabere yang belum setahun diresmikan penggunaannya.
Di kampung Mallaga ini, jalan beraspal mulus dan lebar menyambut. Meskipun demikina, perlu hati-hati saat menanjak di tanjakan Mallaga. Truk dan bus yang melintas sering mogok. Bekas-bekas kendaraan mogok masih tersisa. Beberapa waktu lalu, sempat ada minibus dihantam truk yang tak kuat menanjak.Â
Memasuki Kabere, pertigaan Enrekang-Pinrang-Sidrap, pengendara sebaiknya melambat. Ada perbaikan jalan di sana, yakni pengaspalan dan pembangunan jembatan.Â
Jika tidak hujan, jalan sepanjang 200 meter penuh debu. Di titik ini pula, kadang sejumlah anak-anak meminta retribusi ala kadarnya efek jalan menyempit di perbaikan jembatan.Â
Sepanjang jalur menuju kota Enrekang, perjalanan akan disuguhi sejumlah titik jalan yang amblas. Tapi, tak perlu khawatir, garis tanda peringatan terpasang.Â
Perbaikan jalan amblas di kecamatan Cendan hingga masuk kecamatan Enrekang sedikit menghambat jalan karena sistim buka-tutup diberlakukan warga setempat. Ada kardus yang dipegang warga di kedua sisi jalan siap diisi uang ala kadarnya.Â
Di dalam kota Enrekang terdapat pekerjaan pengaspalan jalan. Lubang-lubang hasil pengerukan aspal akan sedikit menghambat laju kendaraan.Â
Titik antrian akan ditemui satu kilometer setelah kota Enrekang. Di sini ada penyempitan jalan akibat jalan amblas. Ada pemuda kampung yang selalu hadir dengan kardus di tangan untuk mengatur lalu lintas.Â
Di kampung Kulinjang terdapat tiga titik perbaikan jalan dengan dua kali antrian panjang. Bagian sisi kiri dari arah Makassar sementara dikeruk excavator sedalam puluhan meter. Jalan alternatif di sisinya inilah yang sering menghambat jalan karena becek, sempit dan harus diberlakukan sistem buka tutup.